Buku “Generasi 90-an “ Udah di Tangan

Cuaca panas di Solo siang ini semakin menjadi-jadi. Ibarat peribahasa, Panas Setahun, di hapus hujan sehari.” Mungkin itulah peribahasa yang dapat menggambarkan keadaan di sini. Di siang yang panas ini memberi kesempatan untuk anak kos nyuci baju, udah beberapa hari ini mendung. Ditakutkan, kalau cuaca mendung terus, bakalan muncul berita, “Dokter spesialis Kulit dan Kelamin signifikan ramai didatangi oleh Anak Kos.”

Kupacu sepeda roda dua, spion dua, dan bermesin menuju Kota. Panas hujan dan badai kulalui untuk menuju suatu tempat yang ramai akan pembeli. Dengan bermodalkan dompet tebal berisi bon laundry, nekad bersama kuda besi betinaku menuju lokalisasi . Sampai di suatu tempat yang tidak lain adalah bundaran, tiba-tiba ku berhenti.
Teriknya matahari tak akan mengalahkan semangatku, panasnya siang ini tak bisa mengalahkan kecemburuanku kepadamu. Keadaan jalan yang macet membuat susana semakin memanas. Setelah berpacu dengan kendaraan lain, akhirnya aku lolos dari jebakan macet yang membuatku emosi. Tak berpa lama, sampailah aku di sebuah tempat yang tak lain adalah “Gramedia.”

*TAMAT*

Oke, kok jadi kayak novel lebay kayak gitu ya. Ya itulah sedikut cerita gue tadi siang. Gue pergi ke Gramed siang ini cuman pingin nyari buku. Buku yang bikin gue panas-panasan, item-teman. Siang tadi, gue ke Gramed nyari Mesin Waktu. Lhoh kok nyari mesin Waktu? Kenapa enggak nyari doraemon aja? Kenapa enggak menculik Sizuka aja? Lhoh.

Sanpe di gramedia, gue langsung nyari komputer, komputer yang menurut gue aneh. Cuman ada tulisan aja, enggak ada program lain. Ya iyalah, itu namanya Katalog dodol. Gue ketik kata kunci dan judulnya di papan keyboard yang bagus tadi. Gue ketik dan serach:
“Generasi 90-an”
*Jajanan masa Kecil

Dan alhamdulilah udah ada dan stok masih 49. Dan permasalahan mulai muncul, gue harus nyari di tumpukan mana? Gue nyari di buku Agama enggak ada, di kumpulan Novel juga gak ada, di Seksologi gue juga enggak nemuin. Pas gue cari di buku motivasi, gue melihat buku dengan sampul hitam dengan tulisan 90. Gue dekati dan gue lihat, ternyata ini mesin waktu yang gue cari.
Iya, mesin waktu yang gue cari itu buku “Generasi 90-an” karya Marchella FP.

*Walkman VS IPOD

Buku ini menceritakan kehidupan anak-anak di tahun 90-an, ya kira-kira kalian yang pernah SD, SMP, SMA di tahun 1990-1999, atau akhir 80-an dan awala 2000. Buku ini bercerita tentang nostalgila jaman kecil gue yang bahagia dengan kesederhanaan. Jaman kecil gue itu bahagia banget, dimana imajinasi masih mendominasi daripada Teknologi. Generasi 90-an itu

1. Generasi dimana Apel dan Blackberry hanya buah
2. Generasi dimana permainan tradisonal belum dijajah game digital
3. Generasi dimana kartun minggu pagi di TV dan lagu anak di Sore hari.

Buku ini lumayan bagus meski cuman didominasi sama gambar-gambar dan sedikit tulisan tapi cukup membuat kita senyum-senyum sendiri. Buku ini berisi Tontonan TV tahun 90-an, jadwal TV tahun 90-an, sinetron tahun 90an, kartun tahun 90-an, bacaan tahun 90an,Semua yang berhubungan dengan kehidupan dan artefak tahun 90-an. Di akhir sendiri, dikasih perbedaan anak kecil jaman 90-an dengan tahun 2000, artis tahun 90-an VS artis 2000.
*Superhero tahun 90-an

Gue jadi inget beberapa postingan gue dulu tentang kehidupan 90-an, kayak Anime tahun 90-an, permainan tahun 90-an. Kalo yang belum baca, nih gue kasih:
Meski harga buku ini lumayan bisa bikin gue puasa seminggu. Tapi enggak apa-apa, namanya juga anak kos sejati lebih milih makan buku daripada makan nasi. Never mind, kalo makan nasi besuk pagi habis dan keluar tapi kalo buku, besuk keluar tapi malah bertambah.
*bacaan pas SD, Bokap selalu ngebeliin ini

Gue enggak kecewa beli buku ini, karena dengan buku ini, gue bisa balik ke masa lalu dan bersyukur kalo masa kecil gue terselamatkan. Ada kalanya kita berjalan dan harus berhenti sejenak dan menoleh kebelakang, sehingga kita bisa bersyukur.
Di buku ini, ada beberapa kata-kata yang lumayan bikin gue senyum senyum sendiri kayak:

“Hidup sempurna itu kalo bisa sepintar Dekisugi, sekaya Suneo, sebaik Shizuka, Sekuat Giant dan seberuntung Nobita bisa punya Doraemon.”

“Dulu hidup kita seimbang. EMOSI diasah lewat SINETRON, OTAK diasah lewat KUIS”

“Kita gak Pernah Susah, cuman KEBAHAGIAAN kita lagi diPINJEM”.

Hahah, itu aja postingan di hari ini, happy weekend minna. Arigatou udah baca postingan gue ini. Bye….bye….
Comments