Sejak bulan Maret, gue seperti tahanan kota. Iya, sejak bulan Maret gue selalu di rumah dan enggak pergi keluar kota. Gue takut pergi ke luar kota gara-gara Covid-19. Gue enggak pengen kalau gue pergi-pergi malah gue bisa jadi carier virus covid-19. GUe masih sayang keluarga gue coy. Jadi akhirnya selama di rumah aja, gue pun melakukan aktivitas-aktivitas yang lain kayak belajar masak, belajar kimia, dan tentunya nulis.
Hampir selama 2 bulan gue fokus nulis, tanpa
terasa tulisan gue kelar. Tanpa menunggu Gisel balikan sama pacarnya, gue
segera menerbitkan naskah gue ke penerbit buku gue sebelumnya. Iya, gue ngirimin
ke penerbit Jejak Publisher. Buat kalian yang suka nulis, terutama guru atau
dosen yang pengen nerbitin buku buat nabah point, bisa nerbitin di penerbit Jejak.
Penerbit ini merupakan anggota IKAPI, jadi bisa buat nambah point bagi kalian
para pengabdi point atau angka kredit.
Back to story, setelah nungguin hampir 2
bulan, gue dikabarin penerbit kalau buku gue udah jadi, khususnya bagian editing
naskah dan desain cover. Setelah semua deal, bulan Agustus ini buku gue udah
siap cetak.
Buku kedua gue kali ini berjudul… jrenk…jrenk…jrenk…
Buku terbaru gue berjudul Junior High Shit.
Buku kedua gue ini bercerita tentang pengalaman apes yang kocak dan random saat
gue masih SMP.
“Kok kamu kepikiran cerita tentang masa SMP
Nuuk?”
Jadi, kala itu, sebelum pandemi di Indonesia
rame, temen SMP gue datang ke rumah gue. Gue dan sohib gue ini udah enggak
bertemu sejak kita lulus SMP, ya kira-kira hampir 10 tahunan lebih. Saat di
rumah gue, kami berduapun bernostalgia lagi dengan kenangan jaman sekolah dulu.
Kalau dipikir-pikir, masa terindah dan masa paling berkesan gue ada di masa
SMP. Iya, dari mulai tragedi jadi pengibar bendera untuk pertama dan terkahir
kali, kemudian gagal menjadi artis, sampe membentuk band sesat.
Daripada kelamaan, kayak gini penampakan buku
terbaru gue:
Untuk detail informasi buku Junior High Shit:
JUDUL BUKU:Junior High Shit (Sebuah Catatan
Nostalgila Masa SMP)
SINOPSIS:
Kata kebanyakan orang, masa-masa terindah
adalah masa-masa ketika di sekolah. Bahkan penyanyi legend Indonesia seperti Chrisye, Obbie Mesakh,
Iwan Fals, dan Om Ade Ray pernah menggambarkan keindahan masa di sekolah lewat
lagu-lagu mereka.
Sayangnya, hidup itu enggak seperti dalam
FTV. Kadang realita lebih nyesek daripada angan-angan. Kehidupan sekolah gue
enggak semulus pantat bayi, banyak banget keapesan yang harus dilalui.
Bagaimana gue menghadapi rintangan dan bertahan di belantara kehidupan sekolah?
Di sinilah kisah keapesan gue dimulai.
Back to topic!
Untuk harga buku gue ini cuman Rp 60.000,00
aja ya gaes. Cukup murah banget. GUe yakin harga buku gue ini lebih murah dari
make up yang kalian beli, lebih murah dari paket internetan yang kalian
habiskan.
Buku Terbaru Gue |
Buku gue ini dapat dibeli di toko Jejak Publisher
baik via website, Shoppe, Tokopedia, maupun Bukalapak. Buku gue ini juga
tersedia di google playbook. Silakan dilarisi yak. Support penulis amatir!
Jika kalian berminat, silakan hubungi penerbit
Jejak Publisher di Whatsapp atau SMS ke 081774845134 atau pesan melalui message
IG/FB Jejak Publisher (https://www.facebook.com/JejakOfficial).
Atau bisa klik link ini.
Yap. Mungkin cukup ini tulisan gue. Semoga buku
kedua gue ini bisa diterima kalian dan bisa menghibur kalian yang lagi stress. Saalah
satu hikmah yang gue dapet dari pandemi Covid-19 ini adalah gue bisa menghasilkan
karya baru di tengah pandemi dan saat di rumah saja! Semoga pandemi ini segera
berakhir!