Pengalaman Membuat SKCK di POLRES


“Bro, udah pernah bikin SKCK?”
“Belom, kenapa?”
“Ya udah.”
“…”


Pernah ngalamin kejadin kaya di percakapan di atas? Kalau udah pernah berarti sama. Kejadin yang gue alamin beberapa waktu ketika mau bikin SKCK. Buat yang udah lulus kuliah dan lagi nyari kerja, pasti mau enggak mau harus bikin SKCK. Enggak semuanya sih, tapi hampir kebanyakan tempat kerja mensyaratkan SKCK. Bahkan yang mau pemberkasan CPNS juga harus melampirkan SKCK. Termasuk guru-guru yang mau PPG juga dharuskan melampirkan SKCK.



Buat yang belum tahu SKCK itu apa, SKCK adalah Surat Keterangan Cintai Kamu. Jadi surat ini dipake untuk membuktikan kalau gue bener-bener cinta dan sayang sama kamu. *Plak, digampar netizen*


Skip, sorry yak. Jadi SKCK adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian. Surat ini merupakan bukti kalau kita enggak lagi terlibat kriminal atau sebagai bukti kalau kita orang yang enggak melakukan kejahatan. Gampangnya sih, surat kelakuan baik gitu. Kalau zaman dulu, namanya kartu kuning. Banyak perusahaan atau tempat kerja yang pengen karyawannya bukan kriminal dan penjahat.







Beberapa hari yang lalu gue bikin SKCK di kantor polisi. Sebelumnya gue nanya-nanya ke temen gue yang udah pernah bikin SKCK, ternyata dari temen-temen gue yang gue tanyain ternyata belum ada yang bikin. Guepun iseng-iseng melihat di grup kota gue, barang kali ada yang pernah posting tentang pembuatan SKCK. Alhamdulilah ternyata ada dan prosedurnya kayaknya mudah.
Gue mempersiapkan syarat-syarat untuk bikin SKCK. BTW, gue mau bikin SKCK di tingkat resor atau kabupaten. Ternyata ada tingkatan-tingkatan dan fungsi SKCK ada yang cuman tingkat polsek, polres,bahkan polda. Untuk SKCK di tingkat Resor digunakan untuk melamar pekerjaan BUMN maupun PNS, sedangkan untuk POLDA dipake untuk “Nyalon”. Selebihnya gue lupa. Syarat-syarat yang gue persiapkan dari rumah adalah


  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi Akte
  • Fotokopi KK
  •  Foto 4X6 10 biji
Yap, cuman itu aja yang gue persiapkan dari rumah. Keesokan harinya, gue pergi ke kantor kelurahan untuk minta surat pengantar. Surat pengantar ini bakal dipake untuk bikin surat pengantar ke Polsek dan di Polres. Jadi untuk yang belum syarat-syarat untuk bikin SKCK,  gue kasih tahu. Syarat untuk bikin SKCK di Polres:


  • ·         Fotokopi KTP
  • ·         Fotokopi KK
  • ·         Surat pengantar dari desa/ kelurahan
  • ·         Surat rekomendasi dari Polsek
  • ·         Kartu rumus sidik jari
  • ·         Pas Foto 4X6 dengan background warna merah 6 biji
  • ·         Duit 30K

Back to story. Setelah berhasil mendapatkan surat pengantar dari kelurahan, gue menuju polsek. Polsek yang gue datangin adalah Polsek Borobudur. Sampe di sana, gue langsung ke unit intel untukminta surat pengantar. Pihak polsek meminta gue ngasih fotokopi KK, fotokopi KTP, Fotokopi surat pengantar dari desa/ kelurahan, dan dua buah foto 4X6. Untung aja gue udah bawa jumlah yang lebih. Setelah ngasih syarat yang diminta, gue berhasil dapat surat rekomendasi/ pengantar dari polsek.

Pengantar dari Polsek

Gue langsung cabut ke Polres Mungkid yang ada di Sawitan. Ini pertama kalinya gue ngurus SKCK, apalagi gue ngurusnya sendirian (((Sendirian))). Sesampai di polres, gue menuju tempat pembuatan SKCK dan bagian sidik jari. Enggak banyak orang yang mau bikin SKCK, kemarin cuman 5 orang yang mendaftar bikin SKCK. Sebelum mendaftar, gue membaca dulu syarat-syarat dan prosedurnya. Alhamdulilah, semua syarat udah gue bawa semua. Tanpa menunggu Gisel nikah lagi, gue memasukan syarat-syarat yang diminta ke loket pendaftaran.  Setelah dinyatakan setengah lengkap, gue dikasih formulir untuk diisi dan diarahkan menuju ruang pengambilan rumus sidik jari. Sebelumnya,gue harus diharuskan membayar administrasi sebesar 30 ribu rupiah. Ya, biaya segini sudah sama seperti peraturan yang ada.


Selesai membayar administarsi, gue menuju ruang pengambilan sidik jari yang ada dideket loket pendaftaran. Disana gue diminta menyerahkan KTP dan dua buah foto dengan background merah. Jadi seperti yang gue jelasin di atas, gue diharuskan membawa 6 buah foto. Empat foto untuk loket pendaftaran, dan dua foto untuk bagian sidik jari. Kalau ditambah sama polsek ya total ada 8 foto.


Sampe di ruang sidik jari, gue disuruh nempelin jari gue ke alat scaner. Setelah discan, gue disuruh foto ala-ala tahanan gitu. Foto menghadap ke depan, ke samping kanan dan samping kiri. Enggak sampe lima menit, tes sidik jari selesai. Sungguh sangat cepat dan memuaskan. Selesai tes sidik jari, gue dapet kartu yang berisi rumus sidik jari. Entah maksudnya apa, gue enggak paham. Gue keluar dan mengisi formulir pendaftaran. Kalian akan disuguhi pertanyaan seperti biodata diri, biodata orang tua dan keluarga, dan pertanyaan-pertanyaan tentang pernah melakukan kriminal atau enggak. Setelah selesai, gue memasukan formulir ke bagian pendaftaran.


Singkat cerita, enggak sampe 5 menit, SKCK gue udah jadi. Sumpah, cepet, enggak ribet, dan profesional. Salut buat polisi yang udah bikin semua jadi simple dan enggak betele-tele. Setelah SKCK jadi, gue langsung legasir. Ya biar enggak bolak-balik sih.


Yap, itulah pengalaman gue bikin SKCK. Semoga tulisan gue ini bisa membantu kalian yang butuh pengalaman bikin SKCK. Makasih udah mau baca tulisan gue ini. Sampe jumpa di tulisan gue yang lain. BYE.

Comments