Kota Magelang Doeloe dan Sekarang (Part 2)


What’s up semua. Welcome September ceria. Enggak terasa udah masuk bulan September aja, rasanya cepet banget ya gaes. Setelah thesis gue selesai, rasanya ada waktu untuk menulis di blog. Pada postingan kali ini gue akan membahas tentang tempat-tempat sejarah yang ada di kota kelahiran gue, Magelang. Pada postingan sebelumnya udah gue bahas tentang tempat-tempat yang bersejarah dari zaman dulu dan zaman sekarang. Pada tulisan kali ini cuman melanjutkan apa yang udah gue tulis di postingan sebelumnya. Jika kalian belum membaca, kalian bisa membaca di sini.



Oke, daripada kelamaan, langsung aja kita bahas tempat-tempat yang masih bisa kita lihat keberadaanya dari zaman Indonesia belum merdeka sampe saat ini.

    Kweekshool Vior Indlandsche Ambtenaren

Untuk yang pertama adalah sekolah calon guru (Kweekshool Vior Indlandsche Ambtenaren). Orang Magelang pasti tahu dimanakah gedung ini berada.Yap, jika kita akan Semarang via alun-alun Magelang, kita akan melewati gedung ini di tikungan. Gedung ini dulunya diperuntukan untuk bumi putera. Awalnya sekolah ini berdiri di Surakarta kemudian pindah ke Magelang pada tahun 1875.
Selama tiga tahun, para calon guru akan dididik menggunakan bahasa Belanda, diberi pengetahuan umum dan akan diajari ilmu tentang mendidik. Meskipun bangunan ini ada di tengah kota Magelang, sebenarnya bangunan ini punya kabupaten. Saat ini bangunan ini digunakan sebagai dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Magelang. Bangunan ini juga pernah dipake sebagai kantor dinas bupati Magelang tahun 1948-1983.

       Jalan Plengkung

Salah satu spot yang telah ada sejak dulu dan keberadaanya masih tetap eksis hingga saat ini adalah jalan Plengkung. Foto ini diambil dari atas Plengkung yang berada di dekat SMP 2 Magelang. Jika kita perhatikan masih terlihat sama, hanya keadaan zaman dulu lebih rindang dang sejuk.

       Aula SMA 3 Magelang

Lokasi selanjutnya adalah Aula SMA 3 Magelang. Aula yang bernama Graha Laksita Murni adalah bangunan iconik yang ada di SMA 3 Kota Magelang. Dulunya SMA 3 Magelang merupakan sekolah calon guru (SPGN). Yang unik dari bangunan ini adalah di bawah panggung terdapat sebuah makam yang keberadaanya masih ada hingga saat ini. Aula ini dulu juga pernah menjadi gedung teater atau bioskop di Magelang.






Awalnya, gedung ini merupakan sekolah khusus Tionghoa Hwee Koan (THK) atau rumah perkumpulan Tionghoa. Selain aula, kompleks SMA 3 Magelang mempunyai 3 spot tanah yang agak ambles seperti mulut sumur. Meskipun telah ditimbun, tetap saja masih ambles. Menurut cerita yang berkembang dikalangan anak-anak SMANAGA, tanah yang ambles ini merupakan terowongan rahasia yang bisa  sampe ke alun-alun Magelang.

     Militaire Hospitaal

Bangunan tua yang ada di Magelang dan masih ada sampe saat ini adalah RST atau rumah sakit Militer dr Soedjono. Rumah sakit ini dibangun tahun 1917 oleh Belanda. Selain digunakan sebagai tempat merawat Belanda, rumah sakt ini juga digunakan  untuk masyarakat pribumi dengan pengantar aparat desa. Rumah sakit ini dulunya juga pernah digunakan untuk merawat Jendral Soedirman saat di Magelang.

      Aloon-Aloon Magelang
Siapa yang enggak tahu Aloon-aloon Magelang. Jika kalian ke kota Magelang, pasti pernah melihat banguan yang besar di dekat masjid. Aloon-aloon Magelang merupakan iconik Kota Magelang. Banyak sekali landmark di alun-alun Magelang seperti watertoren atau menara air, Masjid Agung Kauman, Gereja, Kantor Polisi, rumah Bapati Magelang jaman dulu.

Menurut sejarah, alun-alun Magelang lahir ketika Kerajaan Inggris mengambil alih Hindia Belanda dari tangan kerajaan Belanda. Pada tahun 1812, Thomas Stamford Raflles mengangkat Mas Ngabei Danuningrat sebagai bupati pertama Magelang. Bupati I kemudian membangun alun-alun , masjid, dan rumah dinas. Raflles yang mengagumi budaya Jawa, mendukung penuh dari sang Bupati dalam membuat alun-alun.

Yap, mungkin cukup ini aja dulu tulisan dari gue, semoga bisa menambah pengetahuan dan membuat kalian untuk tidak melupakan sejarah.Tetaplah menjaga kelestarian bangunan cagar budaya, jangan pernah merusak dan berbuat vandalisme terhadap bangunan-bangunan tua di kota kalian. Salam sejarah.!!!
Comments