Akhirnya Gue Sidang


Alhamdulillah, finally gue bisa bernafas sedikit lega. Minggu lalu, tanggal 23 Agustus 2018, gue baru aja menjalani sidang thesis. Berkat doa dan harapan yang selalu gue panjatkan, akhirnya di bulan Agustus bisa sidang dan lulus.

Sedikit berbagi aja, gue menjalani 2 kali sidang. Kalau di Kimia UGM, mahasiswa magister  harus melewati dua sidang yaitu sidang kelayakan dan sidang komprehensip atau anak-anak menyebutnya kompre. Sidang kelayakan cuman membahas tata tulis dari naskah yang telah kita susun.  Saat sidang kelayakan, para penguji enggak akan membahas materi yang ada dalam naskah kita, hanya sekedar tata bahasa dan tulisan. Sedangkan sidang kompre adalah sidang yang mencakup materi thesis yang telah kita susun.


Untuk durasi sidang kelayakan maupun sidang kompre hanya dua jam (((dua jam))). Dua jam yang bisa bikin perut terasa mual, kenyang meski belum diisi makanan. Banyak sekali kejadian-kejadian lucu selama sidang kemarin. Hampir setiap lembar naskah yang gue buat dicoret dan dilipat gara-gara  banyak sekali kesalahan. Gue juga dapet penguji yang bertolak belakang banget sama gue. Gue orangnya gak detail, sedangkan kedua penguji gue orangnya sangat super sekali detail. You knowlah selanjutnya gimana.

Alhamdulillah setelah sidang kelayakan, gue mendapat kesempatan seminggu buat memperbaiki naskah yang penuh dengan kesalahan. Waktu seminggu bukanlah waktu yang lama mengingat temen-temen gue rata-rata hanya diberi waktu 3 hari untuk memperbaiki dan kemudian boleh langsung kompre. Ya mungkin karena gue banyak salah kali yee…

Setelah revisi, naskah gue kumpulkan lagi, dan gue sidang kompre. Banyak sekali kejadian yang enggak terduga saat ujian kompre. Kejadian dari penguji yang lupa kalau mau nguji gue. Wajar aja, hari ujian gue itu sehari setelah idul Adha. Selain penguji yang telat datang, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mereka langsung bikin gue nangis darah. Lha gimana enggak bikin nangis, lha pertanyaan yang mereka tanyakan adalah materi dasar yang enggak gue pelajari. Boro-boro dipelajari, kalau enggak salah materi yang ditanyakan salah satu penguji adalah materi jaman SMP dulu.

”Apa yang disebut slope, dan intersep”
“bagaimana mencarinya.”
“…”

Habis kan? Gue cuman bisa senyum sambil nari poco-poco di depan para penguji. Lha materi yang sangat sulit yang gue pelajari berminggu-minggu malah enggak keluar. Mungkin ini yang disebut rejeki kali ya. Enggak kerasa dua jam telah berlalu. Setelah diserang dengan pertanyaan bertubi-tubi, gue disuruh keluar ruangan  karena para dosen sedang membahas apakah gue layak lulus. Voila, setelah deg-degan, para penguji memberi pengumuman bahwa gue lulus dengan nilai enggak sempurna . Gue cuman bisa mengucapkan syukur dengan nilai yang telah gue dapet.



Ya mungkin cukup ini aja tulisan dari gue. Pesan buat kalian yang sedang berjuang dengan tugas akhir baik skripsi, thesis, maupun disertasi, tetaplah semangat. Berjuanglah dengan penuh suka cita. Selesaikan kewajiban dan tanggung jawab kalian karena tugas akhir yang terbaik adalah tugas akhir yang selesai, syukur-syukur bisa sempurna. Lakukanlah yang terbaik menurut versi kita, bukan versi orang lain.

Comments