Sesuatu yang Paling Dekat adalah Kematian


Yang paling jauh adalah masa lalu, dan yang paling dekat adalah kematian."
Masih inget saat hari kedua di KKN tahun 2014 lalu, saat subuh, ketika mau disuruh ngisi kultum subuh di Bulan puasa, tapi gak jadi. Waktu itu mau ngisi tentang materi ini.


Tapi, emang bener, yang paling dekat adalah kematian. Mau sedikit cerita perjalanan dan pengalaman hari Jumat kemarin

jadi gini.. (benerin sarung)



Jumat sore, aku dan kedua temenku berencana ke Solo karena Sabtu ada kondangan di Jawa Timur. Gak mungkin kalau aku berangkat dari Jogja Sabtu pagi. Jadi kami memutuskan menginap semalam di Solo, tepatnya di Jalan Surya (anak gang Surya mana suaranya...).

Rencana setelah solat ashar, jam 3-an, kami langsung berangkat menuju stasiun Tugu. Tapi sayang, jam 3 sore, hujan deras mengguyur Jogja. "Mangkat agak sore wae Nu. Masih ada kereta jam 5 dan jam 8 kok." kata temenku yang kamarnya ada di bawahku

Beberapa menit kemudian, hujan telah reda dam kami bersiap-siap pergi ke stasiun. Kami berencana naik kereta yang jam 5. Jam udah menunjukan angka 4 kurang.

Singkat cerita, sesampainya di Stasiun Tugu. Aku langsung menuju loket, sedangkan temenku memarkirkan motorku. Kita bagi tugas, takut jika tiket kereta Prameks jam 5 sold out.

Sesampainya di loket, tiket prameks untuk jam 5 udah habis. Tinggal yang kereta terakhir jam 8 malam, dan tiket baru bisa dibeli jam 5. Rasanya udah seperti memperjuangkan seseorang, tapi yang diperjuangin udah diambil orang atau orang yang diperjuangkan pura-pura bego.

Tiba-tiba temenku datang nyamperin. "Le... tikete wis entek. Pie?" kataku kepada temenku." tiket selanjutnya lagi dibuka 45 menit lagi."Mau nunggu jam 5, naek jam 8 malam atau mau naek Go Show?" kataku

Harga tiket lumayan jauh beda. Harga tiket go show hampir 6 kali lipat dari harga tiket prameks. Aku dan temenku sering membeli tiket go show saat kehabisan tiket Prameks. Aku dan temenku bukan orang yang suka wasting time.

"Ikut yang jam 8 dulu aja Nu." kata temenku. Aku sependapat dengan temenku. Aku juga gak lagi buru-buru. Aku juga ingin menikmati kereta malam lagi sejak terakhir kali naik kereta akhir tanggal 24 Mei 2014 lalu, saat pulang lomba dari Jogja.

akhirnya aku memutuskan gak naik kereta Goshow sore yang akan berangkat beberapa menit lagi. Kulihat orang-orang antree untuk membeli tiket go show jurusan Surabaya. Bahkan di menit-menit menjelang keberangkatan, banyak orang yang berlarian agar gak ketinggalan kereta.

Aku dan temanku menunggu loket prameks buka. Kulihat banyak orang yang duduk di lantai sepertiku. Mereka juga sedang menunggu seepertiku. Rasanya menunggu itu emang menyebalkan, seperti menunggu hal yang gak pasti.

setelah 45 menit menunggu, loket dibuka, dan orang-orang berbondong-bondong membuat barisan. Aku yang udah pewe, menyuruh temenku buat ngantri

akhirnya kami berdua dapet tiket kereta terakhir. Masih ada waktu 3 jam. Aku dan temanku kembali ke kos dulu. Kami berencana berangkat setelah solat isya..

Singkat cerita, setelah solat isya kami berangkat ke stasiun lagi. aku melihat banyak orang yang sedang menunggu kereta. Baik di kubu Prameks dan kubu kereta jarak Jauh. Suara live musik menambah suasana romantis malam itu. Apalagi lagu yg dibawain itu Akuu bangett.

dalam pikiranku, "ah mungkin gara-gara kereta terakhir dan besuk hari Sabtu. Jam 8 malam lebih, ada pengumuman jika kereta Prameks akan segera datang. Aku dan temanku mengambil posisi di belakang garis kuning. tiba-tiba ada pengumuman ada keterlambatan kereta..

Keterlambatan kereta untuk jarak jauh. Gak lama kemudian, prameks datang dari arah Solo. Yap, seperti ikan dalam kolam yg dilempari pelet, para penumpang berebut tempat duduk dengan ganasnya. Dan akupun dapet tempat duduk. Singkat cerita, aku sampai di Solo jam 09.30pm.

Keesokan harinya aku dan 6 temanku berangkat ke Pacitan. Sungguh perjalanan yang cukup menyenangkan. Akhirnya salah 1 keinginan yg belum terealisasipun terwujud, menjelajahi Wonogiri dari Ujung barat sampi Praci. Kami berangkat jam 9 dan 8 malam udah balik ke Solo lagi.

sampai Solo, aku langsung mandi. Yap, mandi jam 9 malam. Cuman di Jogja, Solo, Jakarta, Bali, aku berani mandi malam hari. Rasanya badan capek setelah melalui Solo-Pacitan.

Tiba-tiba hp berbunyi. Ada notifikasi dari grup kimia. Salah satu temenku ngabarin kalau baru sampe di rumah gara-gara ada pengalihan jalur ke Surabaya menjadi melalui Semarang.

Tiba-tiba, temenku bilang kalau kemarin sore baru aja ada kereta tabrakan di daerah timur Sragen. Aku penasaran. Aku pun googling, mencari tau tentang kereta yang kecelakaan kemarin.

Aku sangat shock, ternyata kereta yang menabrak truk adalah kereta Go Show yang akan aku dan temenku naikin kemarin sore.

aku gak bisa membayangkan jika kemarin aku memilih kereta go show. Aku pasti bakal trauma banget dan gak akan naik kereta lagi. Meskipun aku turun di Solo, tapi tetep aja ngeri. Masa kereta yang habis dinaikin, tiba-tiba nabrak. Sebenernya kematian itu sangat dekat dengan kita.

oba aja kalau aku naik kereta tadi, dan Tuhan berkehendak TKP berubah di Klaten, atau di sepanjang track Jogja-Solo.

yap, itu tadi sedikit cerita dariku. Semoga alm. yang gugur mendapatkan tempat yang indah disisi Sang Pencipta. Semoga gak ada lagi kecelakaan kereta di Indonesia. dan Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. amin.

(Tweet Wisnudewa69)



Comments