[Traveling] Gerbang Makam Belanda “Kerkoff” Magelang


Welcome Desember…, enggak terasa tahun 2017 akan segera habis. Tinggal beberapa hari lagi udah mau ganti tahun. Di penghujung tahun 2017 ini, ijinkanlah gue mengisi blog gue yang udah sering banget gue terlantarkan karena lebih banyak main di Youtube.

Sebelumnya, gue cuman mau bilang kalau gue ini tipe orang yang suka traveling mengunjungi tempat-tempat yang unik dan beda. Seperti makam, bangunan yang ditinggalkan, dan tempat-tempat yang masih perawan.


Beberapa hari lalu, gue mengunjungi tempat yang enggak asing di dekat SMA gue, di Kota Magelang. Selama 24 tahun di Magelang, gue sering banget melihat bangunan ini dan lewat depannya, tapi gue enggak tahu sebenarnya bangunan apa ini.  Berhubung kemarin kuliah udah kelar, gue pulang ke rumah.

Bangunan besar yang berbentuk gapura atau pintu gerbang dengan desain gaya romawi berdiri tegak di depan jalan Ikhlas Magelang ini selalu menarik mata siapapun untuk melihatnya. Beribu pertanyaan muncul di kepala, sebenarnya bangunan apa sih ini. Kenapa berbeda dan lain dari yang lain. Bahkan bangunan ini digunakan sebagai desain halte bus yang ada di Kota Magelang.

Siang itu, gue pacu motor matik hitam gue menuju lokasi.  Jarak yang enggak terlalu jauh, kurang lebih 20 kilometer dari rumah. Bener banget, jaman SMA, gue setiap hari menempuh jarak tersebut. Jadi bisa dibilang pulang pergi hampir 40 kilo. Matahari bersinar dengan teriknya di langit Magelang. 
Hampir setengah jam perjalanan, gue sampe di lokasi. Gue memarkirkan sepeda motor di parkiran depan ruko-ruko di Jalan Ikhlas Magelang. Selesai memarkirkan, gue berjalan beberapa meter menuju gapura besar dan megah itu.
Sesampainya di gerbang, mata gue cuman bisa merem melek melihat bangunan besar ini. Lebih besar dari yang gue duga gaes. Suara suangi Manggis terdengar sangat romantis di tengah bisingnya suara kendaraan yang berlalu lalang di sekitar gerbang. Saat ini,gue sedang berdiri di atas jembatan dengan aliran sungai di bawahnya.
Gue memandangi dari atas ke bawah, enggak ada yang aneh dengan bangunan ini. Hanya tugu besar dengan empat pilar penyangga yang menopang gapura ini. Di depannya, ada sebuah tugu atau prasasti yang menjelaskan apa dan sejarah dari bangunan Belanda satu ini. Tulisan yang terukir indah di atas batu marmer menjadi petunjuk kapan, apa, Siapa, dan fungsi dari Gapura ini.


Ya mungkin banyak orang mengira kalau bangunan ini cuman hiasan dan tempat untuk putar balik kendaraan. Karena sering digunakan untuk putar balik, akhirnya dipasang prasasti yang udah gue bilang tadi. Bahkan, kemarin ada orang yang hampir salah, mau putar balik lewat gerbang ini.
Bangunan ini sebenarnya adalah pintu gerbang menuju makam Belanda dan orang Eropa yang ada di Magelang. Tepat di belakang gerbang ini, terdapat makam-makam Belanda. Tapi sayangnya hanya tinggal beberapa makam saja. Banyak makan yang telah dipindahkan. Bahkan lokasi bekas pemakaman udah jadi ruko.

Bangunan ini namanya Gerbang Kerkhof. Gerbang Kerkhof Magelang ini dibangun pada tahun 1906 dengan luas 16,8 meter persegi dan dengan tinggi 8,5 meter. Gerbang ini menghadap ke Timur dan berfungsi sebagai pintu masuk ke tanah  pemakaman orang eropa atau biasa disebut De Europeesche Begraafplaats Te Magelang.


Pada bagian atas / atap bangunan terdapat tulisan, tapi sayangnya udah hilang. Tulisan yang ada di atap berbunyi, “Memento Mori” Yang artinya ingatlah pada kematian. Masaih terdapat beberapa makam yang ada di Kerkhoff ini. Diantaranya adalah makam misionaris dan pejuang kemanusiaan Belanda yang bernama Johannes Van Der Steur (10 Juli 1865- 16 September 1945).
Untuk mencapai bangunan ini cukup mudah. Dari Arah Jogja, kalian bisa lurus terus menuju arah Kota Magelang. Setelah sampai di Jalan ikhlas, kalian lurusaja hingga melewati Bank BRI Magelang. Kurangi kecepatan setelah melintasi BRI, dan bangunan terletak di sebelah kanan. Jika kalian dari arah Semarang, silakan lurus aja melewati alun-alun Kota Magelang. Lurus aja sampe kalian menumukan bangunan besar di pinggir sungai yang ada di sebelah kanan Jalan. Untuk biayanya, kalian cukup membayar parkir kendaraan. Jika lapar, enggak usah khawatir karena di sekitar Gerbang Kerkhoff merupakan komplek orang jualan.
Yap, mungkin cukup ini aja review dari gue. Makasih udah baca tulisan ini. Ingat Jangan melupakan sejarah. Owh iya, jangan lupa subscribe channel youtube gue ya. Link ada di bagian kanan blog ini. Terimakasih gaes, tunggu postingan gue selanjutnya.

Comments