Jadi kemarin Jum’at, gue pergi ke warnet deket candi Borobudur untuk update stock anime dan download film favorite gue, Relationshit The Movie. Seminggu sebelumnya, gue enggak sengaja nemu film Relationshit The Movie di Youtube. Padahal pada bulan November tahun lalu gue udah menonton di bioskop, tapi entah kenapa gue ingin banget menonton filmnya bang Alitt Susanto lagi. Ya karena menurut gue, film Relationshit emang keren, lucu, dan novelnya mirip banget dengan kisah gue, ehm.
Back to story, seminggu yang lalu gue udah melihat ada orang yang mengunggah film Relationshit. Tapi ketika gue akan mendownload nih film, tiba-tiba mood gue jadi ilang. Iya… ilang gara-gara speed warnet yang gue pake ini kaya siput. Jujur aja, waktu itu gue internetan di warnet langganan gue jaman SMA, yaitu di 21 net. Waktu SMA, warnet ini kece abis, speed internet yang lumayan kenceng. Tapi seiring berjalannya waktu, minggu kemarin gue mampir ngenet di sana dan Voila… speed downloadnya lama banget. Guepun balik ke rumah, enggak jadi download.
Mencari warnet sekarang ini enggak semudah mencari warnet jaman gue SMA. Jaman gue SMA, warnet bertebaran di mana-mana seperti bayang-bayang mantan gebetan. Dimanapun berada, pasti selalu menemukan warnet. Tapi, untuk saat ini keberadaan warnet udah berkurang. Akses internet udah mudah. Setiap orang udah punya smartphone sendiri-sendiri, bahkan sekarang orang-orang udah memasang layanan internet di rumah sendiri tanpa harus pergi ke warnet. Berbeda sekali dengan keberadaan game online yang masih tetep ada sampe saat ini.
Jujur aja, kenapa gue masih menggunakan jasa warnet karena di rumah gue enggak ada koneksi internet. Mau pasang internet, tapi di rumah gue belom ada jaringan telepon. Mau pake jaringan mobile, di rumah gue enggak ada sinyal. Gembel banget kan? Oleh karena itu saat di rumah, koneksi dengan dunia luar terputus.
Jumat kemarin, gue menyempatkan ke warnet langganan di deket candi Borobudur. Karena menurut gue, warnet di sana adalah warnet yang cukup kenceng buat upload dan download. Speed upload dan download bisa sampe 1Mb/s. Sampe di sana gue langsung membuka Youtube dan searching film yang gue cari, Relationshit The Movie.
Tapi, gue merasa ada yang aneh. Gue mencari video minggu kemarin, tapi sepertinya udah enggak ada. Gue cuman menemukan satu file dengan kualitas 360p. Padahal minggu kemarin kualitasnya udah HD. Setelah gue cek, ternyata video yang 360 ini baru aja di upload 2 hari yang lalu. Ah… sial banget. Tapi enggak apa-apa daripada gue enggak dapet ya udah gue download aja.
Setelah berhasil mendapatkan apa yang gue cari, gue balik. Singkat cerita, saat malam minggu tiba. Ehm… maksud gue Sabtu malam, gue baru menonton lagi film yang gue download. Ya sebagai hiburan di Sabtu Malam. Ya sebagai cowok yang baik dan enggak nakal, malam minggu ya di rumah bersama keluarga. #Alibi
Meskipun udah nonton di bioskop, gue masih aja ketawa sendiri setelah menonton film Relationshit. Enggak lupa gue mention si penulis naskah, sekaligus pemilik film Relationshit Bang Alitt Susanto (@shitlicious).
Enggak lama kemudian, mention gue dibales sama bang Alitt. Ya cukup seneng sih karena bisa di respon sama penulis inspirator gue.
Enggak lama kemudian, twitter gue mendadak rame. Banyak banget yang mention gue menayakan film Relationshit.
Ya itulah cerita gue kemarin. Ya semoga aja bisa mengikuti jejak inspirator gue. Semoga aja naskah gue bisa diterima penerbit. AMIN. Jika kalian ingin menonton film Relationshit, kalian bisa download aja. Kalian bisa mencari di yutup. Ya semoga aja belom di hapus. Ya menurut gue, di film Relationshit ini cocok buat kalian yang gagal move. Alhamdulilah dulu setelah menonton film Relationshit gue berhasil menyelesaikan naskah gue dalam 2 minggu. Sekarang tinggal menunggu hasil aja. Apakah diterima atau ditolak. Banyak banget quote yang berkesan setelah menonton film Relationshit ini. Seperti:
- “Move on itu bukan melupakan, tapi mengikhlaskan dia bahagia dengan yang lain”
- “Masalah itu sebenarnya enggak ada. Masalah itu hanya keputusan terbaik Tuhan yang belom kita pahami.”
- “Kesepian itu bukan ketika kita sendiri, tapi saat berada di tengah orang banyak tapi enggak ada yang mau mengerti kita.”