[Artikel] Surat Cinta untuk Pertelevisian Indonesia


Assalamualaikum wr. Wb.
Yang terhormat para pemilik dunia pertelevisian di Indonesia. Salam hormat, dan salam sejahtera untuk kita semua. Sebelumnya, perkenalkan nama saya Wisnu Pratama. Seorang Tuna asmara Syar’i yang lahir di tahun 90-an. Orang-orang menyebutnya sebagai generasi 90-an. Sejak kecil, saya sangat suka menonton TV, terlebih lagi saat hari Minggu telah tiba. Jam 6 pagi saya sudah stay di depan TV sampai jam 12 siang. Saya masih ingat, masa kecil saya dipenuhi oleh acara TV yang menyenangkan untuk diikuti.


Tapi, seiring berjalannya waktu, akhir-akhir ini saya merasa malas menonton TV. Sepertinya minat saya menonton TV  menjadi menurun. Sebagai anak kos yang Jomblo, TV adalah hiburan bagi kami anak kos, disaat kami engak mempunyai kuota internet. Saya merasa kalau beberapa tahun ini, banyak acara TV yang kurang menarik.

Dear Pemilik pertelevisian Indonesia,
Mbok tolong acara TV kalian diperbaiki. Tolong suguhkan kami, bangsa Indonesia dengan tontonan yang mendidik dan menarik. Menurut saya pribadi sebagai orang awam, banyak sekali acara TV yang enggak mutu. Ya… ini pendapat saya pribadi, sebut saja acara dangdut di Ind*siar. Dandut adalah musik identitas bangsa Indonesia yang di populerkan oeh bang Haji. Acara dangdut emang bagus, tapi yang  membuat saya untuk enggak mengikuti acara dangdut di Ind*siar karena durasi yang terlalu lama. Bisa dilihat sendiri, nyanyinya cuman 5 menit, tapi lama komentar, obrolan enggak jelasnya bisa dipakai untuk melakukan aktivitas  lainya seperti mencuci, mandi dan makan.

Terus, acara India-india di A*TV. Menurut saya, sinetron India di A*TV terlalu lama dan terlalu panjang. Bahkan menurut saya melebihi Sinetron Tersanjung. Ehm… jujur saja, saya merasa bosan aja, kapanpun saya menyalakan TV, ketika menonton chanel A*TV pasti selalu India. Sumpah, itu TV India apa TV Indonesia sih. Pagi, sintron India, Siang juga masih acara India. Bahkan malam hari juga sinetron India. 

Selain acara sinetron India, ada juga acara TV yang enggak jelas. Beberapa waktu lalu kita juga disuguhi liputan resepsi pernikahan. Ya sebut saja resepsi pernikahan megah Raff* Ah**d, dan An**g Herm****ah. Kemudian dilanjutkan unduh mantu. Tapi ketika saya menunggu liputan Malam Pertama “mereka”, kok enggak diliput. Kan saya jadi kecewa. Bahkan sampe liputan orang melahirkan juga diliput langsung. Perasaan  persalinan mantu presiden aja enggak sampe diliput langsung. Sampe sekarang saya masih berfikir, sebenarnya apa sih manfaat dari liputan langsung pesta pernikahan artis-artis yang megah tadi.Menurut saya, acara liputan pernikahan artis, liputan lahiran terlalu berlebihan dan sangat enggak penting untuk ditonton. Menurut saya, acara liputan pesta pernikahan dan persalanian tadi juga enggak akan muncul di soal Ujian Nasional, apalagi SNMPTN.

Menurut saya, liputan pesta pernikahan yang megah malah berdampak buruk bagi kami kaum Tuna asmara. Liputan pesta nikah yang megah membuat kami para laskar Tuna Asmara akan semakin sulit untuk mencari jodoh. Karena dengan tontonan resepsi yang megah dan hura-hura  tadi membuat para calon mertua menaikan standar pernikahan. Mungkin para calon mertua menginginkan pesta yang megah seperti yang ada di TV.

Sekarang ini, banyak sekali acara yang  kurang mendidik bagi anak-anak. Sebagai anak yang lahir di era acara kartun dan sinetron yang bermutu, saya merasa kasihan kepada anak-anak jaman sekarang. Jaman dulu, saya disuguhi tontonan anak, dan sinetron yang penuh akan pendidikan karakter. Sebut saja acara Si Doel, Keluarga Cemara, dan Bidadari. Bagi kalian yang lahir di tahun 90-an pasti tahu acara tadi. Bahkan sewaktu SD, guru saya malah menyuruh saya untuk menonton acara “Bidadari”. Karena acara tadi memang penuh akan pendidikan karakter.

Dahulu, ketika hari Minggu, saya sudah stay di depan TV dari jam 6 sampe jam 12 siang. Karena waktu itu acara TV berisi acara untuk anak. Tapi sekarang, jam 9, acara anak udah selesai digantikan oleh acara musik yang enggak jelas seperti acara musik. Acara musik, tapi musik yang ditampilkan lebih sedikit. Bahkan , acara musik yang berakhir dengan pelecehan lambang negara.

Sekarang ini saya prihatin dengan acara sinetron yang kurang mendididk. Acara yang mengajarkan anak sekolahan pacaran, pelukan, bahkan berkebut-kebutan dijalan. Televisi membawa dampak yang kuat bagi para penontonnya termasuk anak sekolah. Sejak ditayangkan acara balapan pake motor gedhe, pasti banyak anak sekolah yang minta dibelikan motor balap.

Selain acara hiburan yang enggak mendidik, berita di TV Indonesia juga enggak sehat. Mbok kalian para acara berita TV ya yang netral. Jangan terkontaminasi dengan politik. Seharusnya pers harus netral. Bahkan kemarin, saya membaca di timeline tentang gugurnya para TNI yang enggak menjadi headline. Prostitusi artis diliput, artis yang melecehkan negara juga diliput. Tapi, TNI yang gugur enggak ada yang diliput. Bahkan kemarin saya tidak tahu kalau ada TNI yang gugur. Yang saya tahu cuman artis yang melecehkan lambang negara. Tolong, diperbaiki donk dunia pertelevisian Indonesia. Masa acara Unduh mantu, resepsi nikahan, acara lahiran diliput dan jadi headline sampai lebih dari seminggu, tapi TNI yang gugur enggak diliput dan jadi headline. Menurut saya, bangsa ini sudah kehilangan karakter. Sudah hilang rasa nasionalismenya

Hal lain yang menurut saya tidak bermutu adalah iklan yang terlalu lama. Iklan yang terlalu lama, membuat kami para penonton bisa melakukan beberapa aktivitas. Kadang sambil menunggu iklan TV, para penonton bisa makan, mandi, dan pergi naik haji. Ditambah lagi, di salah satu TV swasta , saya sering melihat ada tayangan orang bernyanyi mars partai. Ya sebut saja partai Per*ndo. Sampe sekarang, saya masih bingung maksud ditayangkan mars perindo di setiap waktu. Setiap ada tayangan mars Perindo, pasti saya selalu mengganti chanel TV saya ke chanel lain. Meskipun sering tayang, sampe sekarang saya enggak hafal Mars Per*ndo. Yang saya tahu, kalau huruf awal tiap lirik jika disusun membentuk tulisan MARS PERINDO.

Seperti Ying dan Yang, enggak semua acara TV jelek dan buruk. Ada beberapa acara TV yang bagus dan mendidik. Menurut saya, acara yang mendidik ini perlu dipertahankan. Berikut ini acara TV yang bermutu menurut saya:
  • ·         Trans7 : Laptop Si Unyil, Tau Gak Sih, Bolang, Hitam Putih On The Spot
  • ·         Trans TV: MTMA, Night To Remember
  • ·         MNC: Mario Teguh
  • ·         RCTI : Doraemon
Selain TV swasta, TV pemerintah seperti TVRI juga bagus. Banyak acara yang mendidik. Tapi sayang, banyak orang yang jarang menonton TVRI. Dari beberapa TV swasta yang ada di Indonesia, menurut saya, NET TV adalah TV yang bermutu. Program tayangan yang bagus dan membuat para penonton ketagihan untuk mengikuti acara NET. Selain program yang bagus dan enggak lebay, iklan di NET TV juga sedikit. Jeda iklan dengan acara enggak terlalu lama, tidak seprti TV yang lain. Mungkin beberapa tahun kedepan, NET TV akan menjadi TV yang terbaik di Indonesia. 

Beberapa tahun ini, juga sedang booming TV langganan. Menurut teman-teman yang berlanganan TV, acara yang disuguhkan juga bagus. Bahkan ada anak kecil yang mengunggah testimoni kalau TV langganan bagus.Ya semoga aja ini bukan konspirasi wahyudi, balpirik atau rheumason. Membuat acara TV antena dan TV parabola gratisan  menjadi kurang menarik sehingga masyarakat akan move on ke TV langganan. Semoga aja hal ini enggak benar.


(pic. Source: GrupFacebook)
Dear Para pemilik pertelevisian Indonesia, mungkin ini aja surat cinta dari saya. Semoga bisa berbenah diri untuk menayangkan acara TV yang bermutu dan mendidik. Meskipun mengejar keutungan itu wajib, tapi jangan sampai mengorbankan bangsa ini dengan menyajian acara yang kurang bermutu dan tidak mendidik. Terimakasih sudah mau membaca surat ini, mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan karena saya hanya berusaha menyampaikan pendapat. Toh… kritik dan saran penonton juga bagus untuk perbaikan ke arah yang lebih baik.
Salam Hormat saya.

Wisnu Pratama
Comments