“Mas
kamu kapan nyusul wisuda?”
“Tahun
ini pak, harus tahun ini wisuda.”
“Iya…
mas… harus segera lulus.”
“…”
Kemudian gue manjat tower sutet.
Kampret, boro-boro wisuda, skripsi aja masih enggak jelas nasibnya…
***
Masih teringat jelas di kepala gue,
percakapan gue dengan bokap teman yang sedang wisuda 9 bulan lalu. Waktu itu
gue sedang menghadiri wisuda “teman” gue. Waktu itu, gue ditanyain kapan
wisuda, dan dengan mantap gue jawab “tahun ini”. Entah setan apa yang meracuni
otak gue sampe bisa ngomong seperti itu. Kenapa gue bisa ceplas ceplos ngomong
begituan. Tapi, kemarin tanggal 5 Desember 2015, ucapan gue 9 bulan lalu
menjadi kenyataan. Akhirnya gue bisa wisuda di bulan Desember 2015 gengs.
Gue masih belom percaya kalau gue
bisa wisuda di bulan Desember “tahun ini”. Ternyata ucapan gue pada saat
berbicara dengan orang tua temen gue bisa jadi nyata. Padahal pada waktu itu,
nasib skripsi gue masih belom jelas. Ketika teman-teman gue udah semprop dan penelitian, gue masih sibuk revisi.
Kadang tiap mau konsultasi pasti selalu ditolak, ketika udah konsultasi pasti
revisi terus, sial. Kadang gue udah datang pagi-pagi jam 7, udah nunggu lama,
tapi pada akhirnya gue cuman dapat “Konsulnya besuk aja.” Nyesek banget kan,
lebih nyesek dari ditolak gebetan. Kalau ditolak gebetan, bisa move on nyari
yang lain, tapi kalau ditolak dosen pembimbing? Mau move on, bisa-bisa gue
enggak lulus-lulus.
Kadang mau menyerah karena skripsi
enggak di ACC, tapi gue selalu ingat banyak banget orang yang udah suport gue.
Masa gue harus menyerah di tengah jalan gara-gara sering ditolak pembimbing.
Gue selalu inget kedua orang tua gue yang selalu nanyain, “Skripsi sampe mana?
Bisa wisuda tahun ini enggak?”. Kadang teman-teman gue juga sering mengingatkan
gue.
“Nuuk kamu kapan semprop?”
“Nuuk kamu kapan sidang?”
“Nuuk… tadi kamu cebok pake tangan
kiri apa kanan?”
“…”
Ketika gue down, gue selalu
mengingat suport yang udah diberikan ke gue, dan akhirnya gue bisa bangkit
lagi. Karena gue udah “terlatih Patah hati” gara-gara skripsi, malah membuat
gue kebal ketika ditolak pembimbing dan gue bisa sabar ketika revisi enggak
kunjung di ACC.
Setelah melalui proses yang cukup
panjang, akhirnya gue membuktikan pada orang-orang yang udah suport gue bahwa
gue bisa wisuda di Bulan Desember.
Jadi kemarin Sabtu, gue seneng
banget karena gue udah wisuda. Ya
meskipun wisuda hanyalah sebuah ceremonial, tapi ya tetep wajib disyukuri.
Karena butuh pengorbanan untuk mengikuti wisuda. Butuh waktu 4 tahun atau lebih
agar bisa wisuda. Udah berapa banyak air mata dan keringat yang udah dikeluarkan
untuk bisa wisuda.
Sabtu kemarin, semua keluarga gue
bisa hadir di wisuda gue, termasuk adik gue. Adik gue rela ijin enggak ikut UAS
demi gue. Semua keluarga bisa hadir, tapi ada satu yang enggak bisa hadir,
pendamping wisuda gue. Ya wajar, gue kan Jomblo, sial. *nangis di bwah kran.*
Enggak mungkinkan gue mau nyewa jasa pendamping wisuda. Gue enggak setragis itu
kali.
Jadi kemarin Sabtu, gue dapet jatah
wisuda siang. Gue dapet jam 11 siang. Enggak apa-apa, daripada gue dapat wisuda
yang jam 7 pagi, pasti males banget. Kemarin aja jam 7 gue masih guling-guling
di kasur. Kemarin jumlah peserta wisuda 1600-an, so makanya wisuda dibagi dua
chapter, pagi dan siang.
Acara wisuda dimulai jam 11 siang. Di
dalam ruangan, gue diwisuda dan dibagikan ijasah. Selain itu, bagi mahasiswa yang cumlaude,
foto, nama, dan IPK mereka ditampilkan di hadapan para orang tua, dan para
wisudawan. Tapi sayang, IPK gue enggak cumlaude. Ya meskipun begitu gue tetep
bersyukur aja. Bagi gue, Jika gue enggak
bisa mendapatkan IPK cumlaude, paling enggak gue bisa dapet IPK yang cantik
seperti nomer Hape, tsah.
Selama dua jam di dalam ruangan,
para hadirin enggak diperbolehkan makan. Katanya sih biar khidmat. Selain itu
para hadirian juga enggak diperbolehkan menyalakan hp, katanya sih entar
mengganggu jaringan. Boro-boro mau main hape, ketika wisuda dimulai, jaringan
hape mendadak enggak bisa dipake, sial. Entah kenapa bisa seperti itu,
seprtinya emang sengaja deh. Singkat ceita, acara demi acara terlewati, dan
tepat jam 1 siang wisuda selesai. Gue dan wisudawan membubarkan diri. Sumpah, Auditorium mendadak
berubah jadi lautan cendol. Orang-orang sibuk mencari saudara, teman, dan orang
tua mereka. Tapi, gue udah janjian sama Nyokap di suatu tempat, jadi ketika
wisuda udah selesai, gue enggak perlu saling mencari.
*bersama teman UKM
Setelah bertemu dengan nyokap, gue
enggak lupa foto keluarga. Enggak lupa gue juga foto-foto dengan teman-teman.
Hampir semua teman-teman gue datang. Dari teman UKM, teman-teman seangkatan,
adik tingkat, bahkan teman-teman KKN juga datang. Jujur aja, gue seneng banget
karena orang-orang yang spesial bisa datang di acara wisuda gue. Nih pesan gue,
kehadiaran saat wisuda itu sangat penting
banget loh, apalagi kalian orang yang spesial di mata orang yang diwisuda.
Bayangkan aja, saat orang yang kalian spesial enggak bisa datang di acara yang bersejarah
kalian, pasti nyesek kan.
*Bersama teman Kimia
*Para FANS Katakan Putus
*Bersama KKN Ceria
*Chemist 2011, Kalian emang Joss
Meskipun gue udah lulus dan wisuda,
tapi semua belum berakhir. Babak baru kehidupan gue akan segera dimulai lagi. Masih
banyak mimpi-mimpi yang harus gue wujudkan. Untuk kalian yang masih berjuang
dengan skripsi, jangan menyerah karena kalian udah dekat dengan yang namanya
wisuda. Saat kalian mulai down gara-gara skripsi, ingatlah udah banyak orang
yang manantikan kalian memakai toga.
Mungkin ini dulu curhatan dari gue,
makasih udah mau baca tulisan gue ini.Doakan gue ya semoga gue diberi kemudahan
untuk menggapai mimpi-mimpi gue. Dan yang jelas doakan gue biar enggak jadi
Tuna Asmara lagi, eh. Arigatou minna… Bye