Berbagi itu Indah

Gue masih inget banget dulu jaman masih sekolah. Waktu itu, gue sedang bermain ke rumah temen gue. Tiba-tiba pandangan gue tertuju pada piagam yang tertempel di dinding ruang tamu temen gue. Karena gue penasaran, gue membaca tulisan yang ada di dalam piagam tadi. Gue sedikit heran, di sana tertulis “penghargaan atas donor darah”. Karena gue semakin penasaran, gue bertanya sama temen gue.

“Tong… ini sertifikat apaan?”
“Itu sertifikat penghargaan punya bokap kok.”
“Lah kok tulisannya donor darah?” kata gue sambil menahan penasaran
“Iya… itu gara-gara bokap udah donor darah lebih dari 10 kali.”
“…”

Dalam pikiran, gue cuman bisa mikir donor darah lebih dari 10 kali. Wah, keren banget donk bokap temen gue. Emang enggak apa-apa ya donor darah secara rutin. Padahal bokap temen gue kan gemuk dan besar. Apa engak berbahaya hobi donor darah? Saat itu pengetahuan gue masih dangkal tentang donor darah. Waktu itu yang dipikiran gue kalau donor darah kan darahnya diambil. Kalo diambil terus entar habis donk.

Tapi seiring berjalanya waktu, alhamdulilah pengetahuan gue bertambah tentang donor darah berkembang. Yang dulunya enggak tahu, sekarang menajadi lupa, loh. Enggak kok, setelah mencari info dari berbagai sumber, ternyata donor darah sangat banyak manfaatnya bagi tubuh. Manfaat donor darah bagi tubuh seperti : menurunkan berat badan, melindungi jantung, membakar kalori, mencegah stroke, memperbarui sel darah merah, membantu sirkulasi darah, menurunkan kolestrol, dan masih banyak lagi manfaat dari donor darah. Setelah mengetahui manfaat donor darah, gue ingin donor darah.

Saat gue udah jadi mahasiswa, gue ingin sekalai donor darah. Karena dengan donor darah selain membuat gue sehat, gue juga bisa ikut serta mebantu orang. Siapa tahu darah gue bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Karena awal-awal kuliah, gue masih sangat haus akan kegiatan sosial.

Waktu itu, temen gue mengadakan kegiatan donor darah di Solo. Kalau enggak salah temen gue emang bikin acara donor darah untuk tugas kuliah. Donor darah yang diadakan pas car free day, keren banget kan. Gue juga ikut berpartisipasi membantu temen gue. Pada waktu itu gue ingin sekali donor darah. Tapi sayang, kondisi badan lagi drop dan kurang fit. Mungkin karena gue kecapean karena aktivitas, ditambah lagi gue belum sarapan. Badan lemes, hidung meler, badang meriang itulah yang gue rasakan waktu itu. Akhirnya gue gagal donor darah.
*Saat Acara Donor Darah

Pada lain kesempatan, ada event donor darah lagi. Gue masih ingin mendonorkan darah. Akhirnya gue iseng-iseng mendaftar untuk donor. Sebelum donor, tekanan darah gue harus dicek dulu. Tapi sayang, pas lagi dicek, tekanan darah gue lagi rendah. Gue ini emang orang yang gampang ngedrop tiap kecapekan. Biasanya kalo lagi kecapekan, tekanan darah gue menurun. Gue juga punya kecenderungan hipotensi.  Akhirnya gue gagal donor darah untuk yang kedua kalinya.


Oke gaes, pernah ngalamin hal yang sama? Kalian ingin berbagi darah tapi kalian enggak bisa. Kalian ingin donor darah tapi takut dengan jarum suntik? Enggak usah galau, calm aja. Menurut gue, berbagi dengan orang enggak harus lewat darah kok. Masih ada banyak cara untuk berbagi dan membantu di bidang kesehatan. Misalnya aja kalian ikut partisipasi menjadi relawan dapur umum saat terjadi bencana. Atau kalian bisa ikut berpartisipasi membeli air bersih. Atau kemarin pas terjadi kabut asap di tanah air, kalian bisa membantu dengan menyumbangkan masker atau oksigen kaleng.

Tapi, kalau kalian tidak berani menjadi relawan, kalian cukup membantu dan mensuport para relawan yang ada di lapangan. Biasanya, lembaga yang paling sering terjun di lapangan saat terjadi bencana adalah Palang Merah (PMI). Kita tahu bahwa PMI adalah lembaga yang bergerak dibidang kemanusian.

Pasti kesan pertama yang terlintas tentang PMI pasti tentang darah, donor darah. Sebenarnya tugas PMI enggak cuman berhubungan dengan darah aja kok. Tapi juga bantuan Dapur Umum saat terjadi bencana, pelayanan kesehatan, pelayanan ambulans. Selain itu PMI juga memberikan pelayanan dukungan psikososial bagi korban yang kena dampak bencana, pelayanan pemulihan hubungan keluarga, pembinaan generasi muda dan relawan, pengolahan air bersih, dan sosialisasi kepalangmerahan.

Bagi kalian yang ingin berbagi dengan sesama tapi tidak bisa membantu karena terpisah jarak, kalian bisa membantu para PMI. Terlebih lagi sekarang PMI sedang membuat program “BulanDana PMI”.

Emang gimana caranya membantu Nu?

Kalian bisa membantu secara materi kok. Caranya gampang, kalian tinggal menyalurkan bantuan kalian ke rekening berikut ini:

  • Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomo Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  • Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
  • Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jkarta.

Gampang banget kan. Kalian yang enggak bisa membantu dengan darah, kalian cukup berbagi dengan apa yang kalian bisa. Jika kalian bingung ingin berbuat sosial tapi enggak tahu harus berbuat apa, ingin berbuat sosial tapi takut ditipu, lebih baik kirimkan saja ke PMI. Ya meskipun kalian enggak langsung membantu di lapangan, tapi setidaknya kalian telah berpartisipasi dalam perbuatan sosial yang postif. Karena hakikatnya manusia hidup di dunia ini adalah untuk saling berbagi. Manusia sebagai makhluk sosial, makhluk yang butuh orang lain. “Ayo peduli bantu sesama”


Comments