Jatuh Cinta itu Sulit


Yap udah setahun lebih gue menyandang status Tuna-asmara. Kok betah banget sih, kenapa enggak nyari? Padahal populasi cewek di dunia ini lebih banyak ketimbang cowok. Apalagi terdengar kabar kalo cewek cantik di Rusia masih banyak yang jomblo. Gembel banget, bukan masalah terlalu banyak cewek atau enggak. Yang jadi masalah, sampe sekarang belom ada cewek yang bisa bikin gue jatuh hati.

Padahal tiap hari gue selalu berinteraksi sama cewek. Di kampus, temen gue cewek semua, depan kos gue isinya kos cewek semua. Temen UKM, HMP isisnya cewek semua. Tapi sayang, belom ada satupun yang menancap di hati ini. Mungkin karena terlalu disakitin dan dikhianatin kali…

Kata kebanyakan orang, jatuh cinta itu gampang, tapi buat gue susah. Tapi enggak juga, dulu setelah gue pisah sama mantan gue, selang beberapa bulan gue udah jatuh hati sama orang. Bahkan, gue jatuh hati sama orang yang belum pernah gue temuin, busyet. Aneh banget, tapi ya itulah yang disebut dengan cinta, deritanya tiada akhir(*Eh Salah). Ya itu karena kuasa Tuhan yang bisa membolak balikan hati ciptaan-Nya, termasuk gue.

Hanya selang beberapa bulan aja gue udah bisa move on, meskipun kadar kangen itu masih ada. Tapi, bagi gue, kalo cowok udah disakitin, ya udah cari yang lain aja. Karena percuma bertekuk lutut memohon balikan. Ya ibarat loe pakai celana dalam bekas yang kamu pakai tanpa mencucinya dulu. Kalau kata pujangga, karena sesuatu yang telah pergi meskipun kembali, pasti enggak akan sama lagi.

Rasa gejolak di dalam dada itupun masih bertahan sampe beberapa bulan kedepan. Dulu gue berencana mau menyatakan risalah hati gue ini kepadanya tepat di hari istimewanya. Segala rencana matang udah gue siapin seperti petasan, celurit, dan samurai (*Ini mau nembak apa mau tawuran). Gue cuman persiapan sebuah lagu dan sebuah biola aja. Tepat di hari ulang tahunnya, gue bakal membawakan lagu dengan biola seorang diri dan menyatakan risalah hati gue ini. Tapi,semua cuman angan indah gue aja, karena hal itu enggak terjadi. Semua cuman khayalan liar gue aja. Bukan karena gue pengecut, ataupun gue takut, tapi gue terlambat. Udah mirip banget kayak lagunya Adera “Terlambat”. Karena ada orang lain yang udah mengisi hatinya. Gue cuman bisa tersenyum sambil berkata dalam hati, “pasti gara-gara kebanyakan dengerin lagu-lagu Adera nih.”


Sejak saat itu, gue gagal mengungkapkan risalah hati ini. Hari demi hari terlewati, kesendirian udah jadi temen gue. Meskipun sahabat dan temen-temen gue banyak, tapi hati ini masih sepi, enggak ada yang menemani.(*Munajat Cinta terdengar dari kejauhan). Enggak terasa udah hampir satu semester gue masih belom bisa jatuh hati sama seseorang. Ya mungkin Tuhan menyuruh gue untuk memperbaiki diri. Kata pak Ustad, jodoh kita ya cerminan dari kita.

Entah… puasa ke 17 kemarin tiba-tiba aja gue kepikiran temen gue. Jadi setelah terawih terlintas bayang-bayangnya di kepala. Gue mencoba berfikir positif, mungkin gara-gara kemarin habis liat foto-foto. Tapi… setelah gue mencoba biasa aja, semakin lama bayang-bayang itu semakin kuat. Apa mungkin Tuhan lagi membolak balikan hati gue? Apa benar gue lagi kasmaran? Apa mungkin ini isyarat hati agar gue cepet-cepet mengungkapkan risalah hati ini pada dia? Jangan sampai lagunya Adera –Terlambat terjadi lagi. Tapi… yang jadi masalah, dia itu sahabat gue, dan sahabat “mantan calon gebetan gue” yang udah jadian duluan sebelum gue tembak*sakit*. Gue baru sadar tentang dia, padahal dulu gue suka banget godain. Ya itulah yang disebut misteri, enggak ada yang tahu. Biarlah Tuhan yang menyampaikan perasaan gue ini ke dia. Untuk saat ini, gue bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Hanya mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang mengalahkan pembimbing.


Jalani dulu aja, selesaikan skripsi, wisuda, dan capailah dulu impian-impian yang tertunda.   


Comments