Alasan Laporan Praktikum Dihapuskan


Akhirnya bisa posting lagi kawan, setelah sibuk ngurus harga BBM dan Nonton bakar-bakaran ban di jalan. Walaupun harga BBM naik tetep aja harga makanan di kantin gak turun, malah semakin membengkak kaya bulu keteknya Anas. Beberapa mingu terakhir ini lagi di panas-panaskan tentang isu kenaikan BBM dari 4500 jadi 600. Demo terjadi di mana-mana. Gak di desa, di kota, bahkan dilakukan oleh siapa saja. Seperti yang dilakukan wakil walikota Solo beberapa waktu lalu yang ikut turun ke jalan. Untung saja tidak ada insiden bakar-bakaran duit 100ribu.

Hal di atas berpengaruh besar terhadap dunia mahasiswa. Dengan naiknya BBM, pembuatan laporan setelah praktiku semakin binal saja. Terus apa hubungannya sama naiknya BBM? Kayana gak ada sih, Cuma sekedar intermezzo aja. Biar beritanya update terus. Masa tiap hari berita TOMCAT, perceraian Anang dan KD, pembubaran ST12.( perasaan udah dari jaman dulu deh). Dengan kenaikan BBM, tuntutan pembuatan praktikum tiap minggu semakin memperkosa mahasiswa sepertiku ini. Kalau ada Demo mahasiswa tentang “ Pembubaran dan pengahapusan Pembuatan laporan Praktikum”(PPPLP) aku akan ikut dan partisipasi bakar-bakaran ban di depan kantor rektorat. Hahahaha, just internezzo.

Sebagai mahasiswa yang kritis terhadap keadaan bangsa dan dunia sekarang, aku sebagai mahasiswa MIPA terutama, berimajinasi nakal untuk menuntut tegas penghapusan pembuatan laporan praktikum. Hal ini dikarenakan beberapa faktor dan penyebab. Alasan kenapa laporan harus dihapuskan:

1. Pembuatan Laporan dapat menyebabkan Global Warming.



Kenapa pembuatan laporan praktikum bisa membuat global warming? Mungkin aku adalah orang yang kritis dan sudah berfikir sampai sejauh itu kenapa pembuatan laporan bisa menyebabkan pemanasan global? Jelas sudah, pembuatan lapaoran itu butuh kertas banyak sekali coy, harus beli pake duit.#mental_anak_kos. Kertas asalnya dari pohon. Jika kita tiap hari menghabiskan kertas, berapa banyak pohon yang habis di tebang utnuk bahan pembuatan kertas? Hal ini akan berdampak pada pemanasn global yang berakibat makin ngetrendnya foto-foto bugil dan pakaian yang minim karena panasnya dunia ini.

2. Pembuatan Laporan mengurangi waktu tidur Mahasiswa.



Kali ini juga hasil pengalaman dan pengamatanku terhadap teman-teman di kelas. Rata-rata mahasiswa MIPA yang sibuk dengan laporannya, berkurang waku tidurnya. Biasanay mereka yang tidur selama 8 jam sehari, harus tidur 3 jam sehari dikarenakan pembuatan laporan praktikum. Biasanya aku tidur jam 12, tapi karena diperkosa oleh pembuatan laporan, aku harus tidur jam 02.00 pagi. Hal ini juga dialami oleh teman-teman. Hal ini berdampak buruk pada saat kuliah berlangsung. Bisa kalian bayangkan, jika kalain kurang tidur. Bener Coy, ngantuk dan bisa-bisa kita mimpi basah (Mimpi sambil ngiler) saat dosen menerangkan. Makanya banyak kasus mahasiswa yang nilainya E gara-gara tidur saat Dosen memberikan khotbah.

3. Pembuatan Laporan Menyebabkan Mahasiswa Telat

Sama seperti pont 2, pembuatan laporan yang terlalu banyak membuat mahasiswa harus mengenal Dunia Malam. Mereka harus rela berjaga malam seperti menjaga lilin. Hal ini berdampak pada mahasiwa. Mahasiwa akan bangun kesiangan dan bisa dibayangkan, merekan akan telat kuliah. Banyak dosen yang tidak memperbolehkan mahasiswa mengikuti kuliahnya. Hal ini semakin parah bila sedang dilaksanakan Ujian. Apabila mereka telat, mereka tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan menyebabkan mereka tidak lulus gara-gara telat tidak mengikuti Ujian.

4. Pembuatan Laporan Menghabiskan Duit



Lho emang apa hubunganya duit sama pembuatan laporan? Ya jelas ada donk, dengan pembuatan laporan walau hanya ditulis pake tangan, tetep aja ngabisin duit. Bayangin aja, dalam pebuatan laporan kita butuh kertas. Kertas beli pakai duit coy. Mending buat beli makan daripada beli kertas. Mending kita makan kertas aja Coy. Selain kertas kita butuh bolpoin, Tipe-x, dan kopi buat begadang ngerjain laporan. Mending duitnya kita kumpulin dan kita tabung buat bayar kos dan bayar listrik. Tapi sebagai mahasiwa yang memiliku rasa nasionalis yang tinggi, kita tabung dan kumpukna duit buat membayar utang negara yang makin membesar ini.*Dijabat_tangan_sama_presiden.

5. Pembuatan Laporan Melatih Untuk berbuat Curang

Kenapa bisa coy? Berdasarkan hasil survei dan pengalaman teman-temanku dan kakak tingkat, pembuatan laoran dapat menyebabkan mental berbuat curang. Tidak sedikit dari mereka akan meminjam laporan kakak tingkat, atau sebgainya untuk membuat laporan. Mereka akan menjiplakdan menyalin laporan kakak tingkat. Hal ini sama saja melatih mahasisa untuk menjadi plagiat.

6. Pembuatan Laporan Mengurangi waktu Belajar


Hal ini yang paling fundamental dan basic sendiri. Banyak sekali mahasiswa yang hilang waktu belajarnya karena disibukan pembuatan laporan praktikum. Banyak sekali yang mengadu dan mengeluh di facebook, twiteer gara-gara mereka sibuk dengan laporan yang membuat mereka tidak belajar. Makanya banyak sekali mahasiswa MIPA yang jadi MAPALA kaya Orang ini. Soalnya wakt belajar mereka tersita dengan pembuatan Laporan.

7. Pembuatan Laporan Menyebabkan Putus sama Pasangan

Sebagai Mahasiswa pastinya tidak lepas dari urusan asmara. Bisa kalin bayangin jika mahasiswa disibukan dengan laporan yang menyebabkan mereka lupa dengan pasangan mereka. Misanya aja:

“Pah nanti temenin Mama Jalan-jalan sekalian ikut bakar-bakaran Ban ya Pah.” “Maaf Mah, Papa lagi sibuk ngerjain laporan praktikum ini, Mama pergi sama Supir Bis aja.”

“Ya udah Kita PUTUS aja.”

Betapa ekstremnya kalau kaya gitu. Tapi sebaiknya dipilih salah satu. Ningalin pacar buat masa depan kita atau bareng pacar saat ini tapi besuk putus.#Bujukan_sesaat_tunaAsmara.



Oke, aku kira cukup ini duku aja postingan dari aku. Sebagai mahasiswa kita harus melakukan dan menyampaikan aspirasi kita. Kita sampaikan dalam dalam TRITUMA (Tiga Tuntutan Mahasiswa):
1. Hapuskan Pembuatan Laporan Praktikum
2. Turunkan Harga BBM
3. Berikan Tablet, Duit, makanan gratis kepada Mahasiswa dan Anak Kos.
Semoga sukses Kawan, Hidup Mahasiswa!!! *Lagu Iwak peyek mengalun dengan nada Minor

Comments