Makan Enak Di Tanggal Muda( anak kos)

Setelah Sekian Lama, tidak menulis, akhirnya bisa menulis lagi. Aku mau cerita tentang pengalaman Semalem yang penuh kekonyolan dan kenistaan. Cerita tentang Makan yang Tidak punya pendirian sampai kekonyolan Petugas kasir yang membuang Bon padahal belum bayar tagihan tersebut.

Oke langsung Aja Aku cerita aja supaya kalian Bosen sampe tak bisa boker, hahaha, Just Kiding. Cerita berawal pada malam Jumat Wage semalem.
Ketika aku dan anak-anak kos apartman 38 yang ingin melakukan tradisi makan bareng. Anak-anak yang berjumlah 11 orang ini pingin makan malam. Rencana makan memikirkan biaya parkir sebesar 1000 rupiah menjadi bahan pertimbangan, makan di mana? Biasanya parkir Cuma 500 Rupiah, tapi kemarin ketika aku bayar parkir di lotek Bu warni, aku kasih 500 eh Petugas parkir malah nasih Bukti retribusi sebesar 1000. Ya mau tak mau harus bayar seribu. Maklum mental anak kos pinginya murah.



Lanjut cerita, pada waktu itu terjadi 2 perdebatan sengit yang dapat menyebabkan tragedi WTC 2. Didapat 2 buah kubu, yaitu kubu tua dan kubu muda yang menjadi pemicu rengasdengklok.(maksudnya?) Yaitu aku dan 2 temanku pingin makan nasi sayur di belakang kampus, dan Kubu kedua menghendaki Untuk Makan Lotek Bu warni. Oke akhirnya kami sepakat untuk ke pendapat kami.
Ketika menunggu kawan kos, dibawah, kami ngumpul dulu. Setelah Kami berkumpul semua, Sesepuh Kos di situ Malah memPROVOKATORi untuk Ke tempat Bu Bibid. Padahal Simbah tersebut awalnya mengajak Ke Lotek. Dengan Alibi “masa aku gemuk, tapi adik-adikku pada kurus” Alibi yang sangat nista. Oke mau tidak mau aku mengikuti kaum mayoritas. Dengan duit yang lumayan ngepres karena Siangnya habis Di tagih Duit Laptop sama Si Koplo. Kalau kalian pingin tau siapa Koplo busuk, baca ceritaku kemarin.
Akhirnya kesebelasan Aparteman 38 melaju ke Bu bibit Yang terletak jauh dari kos. Lokasinya di deket terminal Tirtonadi dan Kolam Mandi “ Manahan”. Setelah sampai di sana kami memesan Makanan. Aku suka di sana Karena di sana Nasi Tidak di hitung harganya lho nasi uduk atau nasi Liwet kalo di SOLO. di sana hanya bayar daging dan minum saja. Sedangkan nasi gratis. Kalian mau makan 40 termos nasi, boleh saja kok. Setelahh menunggu kami makan dan bercerita sekaligus ngakak bareng.

*Bebek Goreng Khas Bu Bibit Solo


Karena terlalu asik ngobrol, kami sampai habis 6-7 termos nasi uduk yang gratis itu. Maklum di makan di sana bisa Bikin perut kaya Gunung Kembar merapi dan merbabu. Owh iya Semalam Di solo, aku baru makan daging ayam kampung. Soalnya Enak makan ayam KAMPUS, eh maksudnya ayam kampung daripada Ayam Lehor atau pedaging. Setelah 2 jam makan Disana kami membayar ke kasir, tetapi Mas Nur, seniorku udah bayar dulu. Yang lucu Kasirnya lupa malah buang tuh bon, padahal 10 orang belum bayar malah udah dibuang di tempat sampah.

*Nasi Liwet cuma-cuma khas Solo

Kecurigaan terungkap ketika anak-anak mau bayr, tapi Bon tagihan sudah berubah menjadi sedikit. Ternyata Bon kami udah di buang dulu. Mas kasirnya Kasian banget seperti Melihat Miyabi Pake Jilbab. Dengan semangat 69 masnya mencari Bon yang sudah di jual. Dan kami membayar.
Alhamdulilah aku makan 1 termos nasi uduk di tambah Ayam Kampus eh salah lagi, Ayam Kampung dan Minumnya Es teh. Ternyata habis 14 Ribu. Tidak apa-apa, Sebulan makan Enak lah. Mumpung tanggal muda dan Pemerintah Belum menikan Harga bensin dan tarif Listrik.
Oke cukup duli pengalaman Sesat aku yang makan Ayam Kampu(s)(ng) (maksudnya)? Mahasiswa di awal bulan makan daging, tengah bulan makan sarimi mentah yang Tinggal di makan tanpa ritual masak, dan di akhir Bulan hanya Nyeduh kaos kaki Bekas. Hahahahaha owh iya, aku makan di bebek Goreng Bu Bibit Solo, deket terminal tirtonadi


Comments