Festival Jenang Solo

Festival Jenang? Apakah itu? Acara apa sebenarnya? Apakah acara 16 Agustus seperti penculikan Soekarno dan Hatta, Atau Acara Pebubaran Sidang Enji? Sekedar intermezzo saja. Aku mau share aja peristiwa yang aku alami kemarin Jumat Di Sebuah kota Di Jawa Tengah dan Kota tersebut terkenal sebagai Kota Gudheg. Yap, tepat sekeli. Kota Solo atau yang di kenal Surakarta Hadiningrat( Kota Gudheg=Jogja).
Langsung saja, daripada terlalu lama sehingga menghabiskan Emisi gas buang Co2 yang dapat menyebabkan Global Warming. Bisa- bisa Membuat Es di Gunung Jaya wijaya Mencair dan menggenangi Sungai Brantas. Hahahah. Langsung aja, Cek TKP:


Jumat pagi aku di ajak temen-temen Kos apartman 38 buat nonton festival Jenang Solo 2012. Aku penasaran aja, apakah sebenarnya festival jenag? Apakah Demo menentang kenaikan harga BBM dengan mlempari jenag ataukah menyisakan jenang untuk marwan *korban iklan. Setelah penasaran aku Ikut aja tuh sama anak-anak. Acara yang di mulai jam 8 sampai jam 10 pagi. Setelah bangun pagi, seperti biasa molor juga akhirnya. Setelah beres-beres, Aku Mas Denny, Rizka, benny Sebelum menuju TKP memilih makan pagi dulu. Makan pagi dselesai jam 9. Hahaha telat 1 jam deh. Tapi aku selalu positif thinking, aku tidak akan kehabisan jenang. Setelah selesai makan langsung saja menuju Ngarsopuro, tempat di adakan Festival jenang Solo. Owh iya, aku kasih tahu dulu, Acara Festival Jenang Solo adalah Acara untuk memeriahkan hari Jadi Kota Solo, dengan memamerkan bermacam-macam Jenang dan itu gratis. Buat yang bermental anak kos seperti aku ini yang doyan gratisan,ini adlah momen yyang tepat. Makan jenang sampai mual-mual. Sampai di lokalisasi eh maksudnya lokasi jam 9.15 langsung saja aku menyerbu Stand-stand Jenang. Sampai di sana ternyata ribuan orang sudah memadati tempat tersebut. aku yakin kalau sebagian dari mereka adalah anak-anak kos yang doyan gratisan.





Setelah berburu Jenang, seperti yang aku takutkan, jenang yang rasanya enak menurut aku, sudah habis semua. Dan sisanya tinggal dubur, eh salah ketik, maksudnya bubur. Ada bubur sumsum, bubur ayam dan sebangsanya. Setelah mencicipi sisa sisa jenang, alhasil rasanya pingin muntal,mungkin efek dari makan jenang yang bermacam-macam.
Sebagai model sampul foto SLB Jurug, aku dan anak-anak tidak luppa eksis. Hanya bermodal pocket kamera tua milik temen, photo-photo dengan gaya datarpun tak jadi masalah. Yang penting moment tersebut bisa terabadikan. Semakin siang sinar matahari un semkain panas.( yaiyalah, masa semakin dingin.) Karena waktu sudah jam 10, acara tersebut bubar. Acara yang di hadiri oleh walikota Solo, Bapak Joko Widodo yang sering nampang di TV karena Mobil SMKnya dan lagi di gosipkan bakal di calonin ikutan jadi Calon Gubernur Jakarta. Aku mau foto-foto sama beliau, tapi males antri. Aku tak tega melihat wajah pak Joko Wi pucat dan sipit ( memang seperti itu).






Cerita semakin berlanjut seperti Cinta Fitri dan Tersanjung. Di Lokasi ketemu temen-temen Kimia yag juga lagi nguber gratisan. Maklum mental anak kos. Menekan sedikit mungkin pengeluaran. Ketemu temen- temen ada Mala, luqia, diana dan lainya. Tidak hanya ketemu anak-anak, aku juga ketemu wartawan Metro TV, mas Eka, dia sering ngisi acaa seminardan latdas Sospor Di BEM fakultasku beberapa waktu yang lalu. Acara juga di hadiri oleh anal-anak SD sampai SMA yang pada mbolos buat ikutan acar yang berlangsung2 jam. Seperti lagunya ST12.


Setelah Foto-foto selesai, jam 10.30 aku putuskan untuk pulang, karena jam 09.30 aku ada janji dengan Dosenku buat KRS-san yang udah telat 3 hari. Hahaha, aku sampai tak tega, karena Cuma aku yang belum KRS-an, padahal temen-temen udah beres seminggu lalu.

dokumtasi Sesat Penulis









Oke cukup ini saja tulisan aku tentang Festival jenang Solo, Selamat Hari Jadi Kota Solo yang ke 200-an :D. Tetap jaya, jangan macet ya...



Comments