Kabaret,Ketika Kerjasama diUji

Kabaret? Pernah kah kalian mendengar apa it kabaret? Aku akan membahas kabaret. Sekalian mengingat masa-masa kelabu bercampur suka di masa SMA. Maklum sekarang sudah jadi mahasiswa yang notabene sangat jauh berbeda sekali seperti pulau jawa dan pulau Sumatra di zaman Es..

Pada tanggal 3 januari aku menyempatkan untuk menghadiri pentas seni di SMAku tercinta, yaitu SMA 3 Magelang. Memang lain daripada yang lain, ketika SMA lainpada sibuk dan konsentrasi menghadapi UAN dan UAS serta ujian praktik, SMAku melakukan pensi. Hal ini di lakukan agar mereka sehabis itu tetap konsentrasi dan tidak memikirkan pentas seni. Pada hari itu, kesenangan mereka di puas-puaskan.

Dalam acara pensi tersebut hanya menanpilkan 2 pertunjunkan saja yaitu Band dan Kabaret. Oke mari kita ke TKP saja



Kabaret itu seperti drama, tetapi yang membedakan adalah kabaret itu seperti phantomim,karena Suara, backsound, percakapan serta alur sudah direkam, sehingga kita hanya menirukan gerakan bibir serta bergerak seperti drama. Sehingga kita tidak perlu mebawa mic, berbicara keras-keras. Intinya kaya dubing aja.

Sedikit review masa lalu saja. Aku baru pertama kali kabaret ketika kelas 3 SMA, kalau tidaksalah 1 tahun yang lalu. Persiapan kabaret itu cukup rumit dan sangat sibuk, sehingga di butuhkan kerjasama Anggota kelas tersebut. Waktu, uang, dan semua harus di korbankan.

Persiapan yang harus dilakukan dan di siapkan untuk pentas kabaret adalah*

  1. Menyiapkan background kabaret, biasanya memakai kalender yang di satukan menjadi banner, kemudian di gambar menggunakan Cat tembok yang di campur pewarna

  2. Menyiapkan rekaman Dubing, hal ini sangat mahal,serta membutuhkan waktu. Biasanya rekaman di radio-radio, seperti iklan-iklan radio itu lho.

  3. Menyiapkan properti seperti kostum dan lain-lain.

Memang sangat ribet, apalagi ketika saat pentas harus naik turun mengganti background, dibalik itu semua, kalau kita sadari, pada saat kabaret di sinilah kekompakan dan kekeluargaan kelas terbangun. Di kabaret, kekompakan kelas menjadi kunci keberhasilan. Apabila dalam kelas tersebut tidak kompak, maka niscaya kabaret tersebut bakal gagal.

Biasanya kabaret lebih mendapat perhatian dari Audiens karena unik, daripada pertunjukan Band-band yang terlalu banyak sehingga membosankan.

Pernah dulu ketika aku main kabaret, ketika ada yang sedang pentas di panggung, teman-teman di belakang layar pada sibuk, teriak-teriak untuk mengoordinir, kapan ganti background, kapan menutup tirai,kapan ganti kostum,kapan pemain masuk dan lain-lain. Saya yakin, kabaret lebih menyenangkan..

HIDUP KABARET.....
Comments