Antara Aku, Jogja, dan Pengalaman

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna..Terhanyut aku akan Nostalgi....


Oke Bloger Yang berbahagia semoga malam minggu ini tidak menjadi malam minggu yang nista buat kita para Tuna Asmara kelas Berat, seberat Daus Mini. Malam ini akan sedikit share tentang petualangan di jogja yang sangat sesuatu yang membuat badan ini seakan terbang melayang(LEBAY). Ini adalah pengalaman
Aku di Jogja 2 Hari 1 malam, 48 Jam. Pengalaman yang tidak akan terlupakan dan akan selalu tersimpan di luar Kepala(berarti ndak masuk donk)... Pengalaman Tidur di rumah Dosen, tidur seperti di pengungsian Merapi, Ngantre Di WC, Jalan jalan di Malioboro yang sangat Nista, Persaingan pedagang Bakpia Patok. Silahkan melanjutkan membaca kalau anda tertarik, kalau tidak tertarik silahkan banting laptop Anda atau CPU anda dan bakar Rumah anda.(*hasutan) Cek Ki dot:...




*dokumentas dulu di UNY
Aku dan keluargaku berangkat ke Jogja karena Om aku,(Anak dari Adiknya Nenekku) nikah. Aku manggi dia OM walaupaun Usianya yang masih bellia kaya Damsik. Aku berangkat dari Magelang pukul 6 sore, tapi sebelum intu aku menghadiri anaknya adiknya Suaminya nenekku yang mau nikahan juga, di hari yang sama, akhirnyadari rumah menuju magelang dan langsung menuju ke Jogja dengan kecpatan cahaya. Alhasil jam 9 malam sampai juga di Home stay yang disediakan, yaitu ruah dinas Dosen UGM yang terletak di depan Bank BNI69 atau di samping Vokasi UGM. Di sana ma sudah banyak keluarga besar yang datang, tapi nistanya diriku, aku tidak tahu mereka. Maklum saja jarang di adakan arisan keluarga. Arisan keluarga bukan seperti arisanya ibu-ibu yang ngocok sampai keluar putih-putihnya(kertas) benar seperti dugaanku, di sana sudah ada 25 Gundul, itu saja masih ada 2 kloter keluarga yang belum datang, akhirnya mucul spekulasi di kepala:
1. Kalau mereka pada datang aku mau tidur di mana?
2. Kalau aku tidur di lantai nanti wajah gantengku luntur,(-.-“)
3. Di sana ada meja besar di ruang tamu, kalau aku tidur di atas sana Nanti aku di kira orang mati.
4. Kalau banyak manusia di dalam rumah tersebut,pasti oksigen akan berkurang, bisa-bisa kulitku jadi pucat(soktau)
Tapi semua itu sudah seperti yang di rencanankan. Untung ibuku bawa kasur lipat, jadi kami sekeluarga tidur di lantai depan pintu ruang tamu. Kami tidur seperti ian Lele Dumbo yang di buat bandeng. Alhasil aku dapat tidur sampai jam 5.





Pengalaman selanjutnya, ketika aku bangun, perut ini seakan memerintah untuk membuang kotoran di Ricecooker (WC). Akhirnyya aku bangun untuk mencari WC. Seperti dugaaanku, keluarga dari Cilacap membawa 10 personil, jadi dalam rumah tersebut ada35 orang dengan 2 buah kamar mandi, alhasil kalian bisa membayangkan sendiri kenistaan itu.

*Lagu indonesia raya mengalun.



*menjajah semua stand makanan yang ada



Akhirnya setelah sekian menunggu antrian WC, aku pun masuk dengan senangnya seperti melihat Miyabi taubat masuk Islam, berjilbab.  Biasa, gimana nikmatnya di WC yang bahasa ngetrendnya Adalah bilik merenung. Alhasil pemakai WC bukan hanya aku saja. Di luar sepertinya penghuni rumah teriak-teriak seperti Masa yang sedang demo dengan anarkis menuntut Turunnya harga Tarif internet di Indonesia. Alhasil aku keluar dari WC sekaligus mandi dengan sambutan kata kata halus..(ngixxxx apa Turu!!!) masa bodo.
Setalah dandan rapi, aku menuju TKP, yaitu terletak di Auditorium UNY yang terletak Di bawah Gunung merapi, agak jauh dikit. Di sana aku tiba jam 7, padahal acaranya nikahnya jam 10, maklum, harus ikut liat ijab qabulnya. Singkat cerita, pesta pun di mulai. Tapi sebelumnya ada hal yang sangat menarik, Hal tersebut adalah.... jenk jenk jenk.....
Wali dari Si cewe ini adlah Dosen Kimia di Universitas XXX, ketika memberi sambutan, bahasanya ya Elektron, proton, molekul, Php, HTML,Hand ball, Goal kick(kok kaya pemain Bola?) nadak penting ah, pesta di mulai, makanan di sediakan dan aku pun menjajah semua stand makanan yang binal itu. Alhasil semua makan sudah aku coba semua dengan Binalnya. Maklum konsep acara tersebut tertama makannya adalah prasmanan tapii adal yang ngambilin. Pesta kenistaan itu berakhir jam 1. Aku kasihan sekali dengan si mempelai, karena mereka Cuma Bengong ngiler ketika para undangan dengan binalnya menyantap semua makanan yang ada dan hanya bisa berkata, “Kenapa mereka asik makan, kami yang di depan Cuma bisa meratapi dan belum merasakan”. Jam 1 siang aku meninggalkan TKP menuju malioboro. Karena Budheku yang dari cirebon ingin beli boxer, cendera mulut dan tak lupa dengan makanan khas Bandung yaitu bakpia Patok69. Setelah mendapat boxer, kami mencari penjual bakpia patok. Di sana bakpia yang menurut aku paing enak adlah bakpia patok 75 di bandingkan dengan yang lain. Kami akhirnya berjalan kaki di tengah kerasnya cuaca di Malioboro. Akhirnya tiba di sebuah gang ada orang yang bilang, “kalaau mau ke bakpia patok yang 75 jauh, mending yang XX, kalau jauh naik becak atau tak antar 5ribu aja” kata salah satu lelaki nista nan Binalnya tersebut, sampai sampai pingin boker di depan muka tuh orang tapi ndak bisa keluar. Setelh mengikuti jejak orang nista itu, tiiba tiba hati kecil aku berbisik dengan lembut untuki tidak ikut dan memilih balik ke parkiran mobil yang aku parkir di Malioboro mall. Dan kami langsung menuju ke penjual Bakpia pato 75 karena pak sopir tau tempatnya tapi sempet 2 kali puter malioboro karena kebablasan banyak banget :D.



*berjalan di tengah Kegalaun Mencari Bakpia patuk 69


Tiba di penjual Bakpia patok, hasutan sesat datang lagi, tapi kali ini dari Satpam nista yang tau diri, dia bilang kaya gini, “jangan beli di situ, di sini sudah masuk agen, harganya pasti sudah ditingikan, mending beli yang di depan.” Akhirnya aku masuk untuk mengingatkan Ibu aku, sesampai di didalam, tanpa kami bercerita tentang kejadian yang saya alamai, ada yang nganter naek becak bayar 5 ribu sampai satpam nisat, Si pemilik toko bakpia patok sudah bercurhat kepada kami.
Dia curhat sambil menggosongkan bakpia patoknya,” Orang di sini tuh pada jahat jahat, masa bilang pada pelanggan ddengan modus untuk mengantar dengan harga 5 ribu, tapi di puter-uter dulu di ajak mengitari segitiga bermuda dan setelah lama, di tarik ongkos 30Ribu, trus bilang kalau beli mending d depan saja, padahal sudah beda merk angkanya” setelah mendengar khotbah penjual sampai berbusa seperti sabun Pepsodent aku baru menyadari, bahwa kami semua telah dinistai oleh orang-orang tadi. Motif dari pendustaan tersebut tidak lain adalah persaingan bisnis saja dengan cara tidak sehat. Setelah itu aku buktikan kata-kata si penjual tadi, ternya benar, toko bakpia di depanya memang besar tapi merknya beda, yaitu bakpia patokXX. Aku kasih beberapa tips buat kalian yang ingin beli makanan atau bakpia patok khas Jogja:
1. Jangan beli di tempat yang sepi, karena di takutkan yang di jual adalah makan Tahun kemerdekaan
2. Kalau ingin membeli, cari tahu dulu apa merknya, di mana tempat bisa di dapatkan
3. Tanya teman dekat tentang makanann tersebut, harga
4. Ajaklah teman anda apabila anda bukan oranjogja, di takutkan anda Bisa didustai oleh oknum tak bertanggung jawab
5. Jangan lupa Meninggalkan komentar di Blog ini(*ndak nyambung jack)


*nggelandang ke Malioboro

Setelah mendapatkan semua, aku nganterin mbaku dan budheku dari cirebon ke kos mbakku. Dan aku langsung pulang menuju Magelang Kota Harapan dan tiba di sana jam 6 sore.  alhamdulilah banyak pelajaran yang dapat di ambil. Oke cukupsekian postinganku hari ini, terimakasih untuk membaca blog ini, semoga anda tidak terkena gangguan mental setelah mebaca blog ini Tunggu postingn selanjutnya.. Salam Chibi :*



Comments