10 music favorit saya

Pemirsa blog yg budiman..

Sudah sejak tahun 30an musisi Indonesia menciptakan berbagai macam lagu dan melahirkan album2 terbaik di tanah air. Album yg fenomenal, monumental, megah, dahsyat. Dan saya sendiri sebagai penikmat musik sejak awal tahun 90an, pemerhati musik dan musisi gagal, berusaha merangkum 10 album terbaik yg pernah dilahirkan musisi2 tanah air. Tantu saja sangat subjektif dan dangkal, karena toh saya belum lahir saat Benyamin S melahirkan album Si Djampang, atau ketika Guruh Gipsy meledak, atau ketika album To The So Called Guilty nya Koes Plus dirilis. Nah pemirsa blog, silakan nikmati review saya..

1. Badai Pasti Berlalu - Various Artis
Tak diragukan lagi pemirsa, album ini adalah album Indonesia terbaik sepanjang masa. Angin Malam, Baju Pengantin, Serasa, Khayalku, Pelangi, Angin Malam, Merpati Putih, Badai Pasti Berlalu, pokoknya semua lagu yg ada di album ini sangat luar biasa. Tidak ada satupun yg membosankan. Bahkan setelah filmnya di-remake sekaligus album soundtracknya pada tahun 2007, hasilnya tetap luar biasa. Ari Lasso, Andy /rif, Astrid, dan kawan2 saya rasa sukses membawa kejayaan dan kemegahan album ini. Angkat gelas untuk Badai Pasti Berlalu.. Khusus untuk album musiknya, ini adalah remake kedua kalinya setelah (alm) Chrisye meremake album ini pada tahun 90an. Remake ini juga yg membuat saya penasaran dengan versi aslinya dan kemudian berburu albumnya.

2. Klakustik - KLa Project
Gedung Kesenian Jakarta 11 Maret 1966, KLa Project membuat gebrakan di puncak masa jayanya dengan membuat album rekaman live pertama di Indonesia. Klakustik yg merupakan pentas konser tunggal mereka versi akustik membius penonton disana. Bahkan hipnotis mereka terus berlanjut dalam versi album pementasan ini. Saya yg tidak hadir disana serasa ikut terbuai kemegahannya. Gerimis, Terpurukku Disini, salamku Sahabat, dan yg paling membuat merinding adalah saat lagu Yogyakarta dimainkan.. Salut buat Katon Bagaskara, Adi Adrian, dan Lilo. Sayang setelah album ini Kla mulai menunjukkan penurunan yg ditandai dengan mulai amblesnya penjualan album mereka. Terakhir, Lilo memutuskan cabut dari band, menyebabkan band ini kehilangan nyawanya..

3. Terbaik Terbaik - Dewa 19
Tak disangkal lagi, bagi Dewa 19, sangat sulit untuk mengulang kehebatan karya di album Terbaik-Terbaik ini. Apalagi di formasi terbaru, semakin sulit tampaknya. Album ini bisa dibilang maha karya dari Dewa 19. Lagu seperti Restoe Boemi, Cukup Siti Nurbaya, Satu Hati, Terbaik Terbaik, Hanya Satu, manusia Biasa, Hitam Putih, Jalan Kita Masih Panjang, Jangan Pernah Mencoba, dan ballads Cinta Kan Membawamu Kembali benar2 membuat satu album ini memiliki daya magis yg luar biasa pemirsa. Dhani dengan gagah berani menjadi produser album ini dan mematri musik yg Dewa Banget di album ini. Mungkin efek dari heroin dan ganja yg dikonsumsi seluruh personel Dewa (kecuali Andra) saat penggarapan album ini? Who knows..

4. Minoritas - Slank
Album terakhir untuk formasi Slank yg lama. Terdiri dari Kaka, Bim Bim, Pay, Bonky, Indra. Formasi yg paling saya rasa paling pas untuk menggambarkan Slank itu sendiri. Digeber diawal album dengan Tut Wuri Handayani, disambung Bang Bang Tut yg Rock N Roll abis, lagu2 seperti Pak Tani, Gemerlap Kota, Suku Benalu, dll layak membuat album ini dikenang para Slankers sebagai album paling Rock N Roll Slank yg terakhir. Maaf untuk formasi Slank sekarang, walopun blom bisa menandingi formasi lama, tapi paling tidak udah lebih baik dari pada formasi ‘darurat’ di album Lagi Sedih.

5. Pandawa Lima - Dewa 19
Album terakhir dari Dewa 19 formasi Ari Lasso dan Erwin. Digeber dengan lagu aneh tapi dahsyat sebagai single pertama, Kirana, Dewa 19 langsung membuat ribuan penikmat musik menaruh perhatian lebih pada album ini. Satu Sisi, Aspirasi Putih, Bunga, Sebelum Kau terlelap, juga kamulah Satu-Satunya yg menjadi lagu pembuka di banyak konser dewa karena daya magisnya yg ‘mengangkat’ masa. Sayang sekali pasca album ini Dewa mengalami perecahan hebat yg mengakibatkan personel yg tersisa tinggal Dhani dan Andra. Sempat berkali2 bongkar pasang formasi. Bahkan sempat membuat Bimo, dedengkot Netral, cabut dari Netral untuk masuk dalam formasi Dewa terbaru walaupun tidak bertahan lama.

6. Shaggy Dog - Shaggy Dog
Tipe-X boleh dianggap band yg paling tepat dalam timmingnya meluncurkan album Ska. Disaat puncak demam ska di tanah air sangat menggila, mereka sukses melempar album tanpa ada lawan. Tapi untuk saya sebagai orang Jogja, Shaggy Dog tetap nomor satu. Shaggy Dog boleh dibilang tidak mengenal goyang podo yg kesannya rada brutal, mereka lebih suka menggunakan istilah ‘berdansa’ untuk menikmati musik mereka. Album pertama mereka yg diedarkan secara indie bahkan mampu membuat mereka ‘Go National’. Kecoak, Bis Kota, PUT, Moonshine, Ruddy’s Story, dan lain sebagainya mampu membius ribuan para maniak ska di kota Jogja. Tidak ada pentas tanpa musik ska pada kurun waktu 1998-2001 di kota Jogja, dan tidak ada musik ska tanpa kehadiran Shaggy Dog.

7. Funchopat - Funky Kopral
5 Orang anak muda cerdas memainkan musik Funk ala Red Hot Chili Pepper. Hasilnya? Dahsyat! Musik yg bisa dibilang asing di Indonesia ini sanggup dibawakan dengan nyaris sempurna. Bahkan dulu saya dan kawan2 sempat terbius sampai men-cover lagu mereka, walopun untuk mendekati kualitas mereka masih sangat sulit. Dikomandani cabikan bass Bondan Prakoso yg mantan penyanyi cilik itu, Onci (sekarang gitaris Ungu), Angga, Kristo, dan Robi benar2 mengobrak abrik tatanan musik yg sudah mapan di Indonesia dengan Funk cara mereka.

8. Semut Hitam - God Bless
Berbeda dengan album Cermin yg masih kaku dan terkesan hati2 dengan selera pasar, album Semut Hitam ini terasa lebih jujur. Karena album ini keluar karena kerinduan masing2 personel satu sama lain setelah vakum 8tahun? Mungkin saja. Tapi yg jelas, saya yg waktu itu masih berumur sekitar 6 tahun pun sudah terbius ketika pertama kali mendengarkan lagu Kehidupan! Masih teringat jelas diumur yg masih seumur jagung itu sudah berteriak2 gak jelas meniru nyanyian Ahmad Albar. Bahkan Umi saya ikut terusik hatinya untuk menghadiahkan saya album ini walopun berupa kaset bajakan di pasar. Bahkan dengan lugunya beliau bertanya pada si penjual, “Mas ada kaset Susu Anakku??” karena gak tau judul lagunya.. (Salah satu kata2 dalam lagu Kehidupan memuat frase ‘Susu Anakku’)

9. Sheila On 7 - Sheila On 7
Sekitar tahun 1997 radio-radio di kota Jogja gempar memutar lagu Kita milik band bernama Sheila, band yg sudah cukup malang melintang di panggung2 di kota Jogja itu. Karena saya jatuh cinta dengan lagu itu, saya segera mencari lagu2 lain milik Sheila dari kawan saya yg penyiar radio, jadilah dia membajakkan lagu2 Sheila untuk saya. Didalam album itu terdapat juga lagu Dan yg menghipnotis saya. Dan secara mengejutkan tahun 1999 mereka Go National dibawah label Sony, dengan hits andalan Kita, dan Dan. Lagu2 yg bersemangat, membius, dan meledak tentu saja, hadir dari album perdana mereka hingga laris menembus 1 juta kopi. Berai, JAP, Anugerah Terindah, dll. Dan yg mengejutkan tentu saja ada nya embel2 “on 7 di belakang nama band mereka.

10. Bersama - Ratu
Gebrakan baru lahir tahun 2003. Maia Ahmad, istri Dhani Ahmad pentolan Dewa, membentuk duo Ratu dan mengeluarkan album pertama mereka dengan title Bersama. Konsep duo wanita pertama di Indonesia mungkin? Dengan konsep satu penyanyi dan satu musisi pengiring sekaligus backing vokal, Ratu mampu menghadirkan musik yg hidup dan bernyawa. Sama sekali gak terlihat bahwa ini adalah album pertama dari sebuah band. Vokal Pinkan yg nakal dan unik serta gaya pakaian duo ini yg centil2 aneh, menambah daya pikat lagu2 seperti Jangan Bilang Siapa Siapa, Aku Baik-baik Saja, Salahkah Aku Mencintaimu, Nina Bobo, Turn Me On, dan lagu instrumental Bersama yg sangat hidup.

Nominasi lain: My Diary - Mocca, Titik Cerah - Naif, Andai Aku Besar Nanti - Sherina, MK II - Puppen, 3/4 - Gigi

Itulah review saya sebagai penikmat musik pemirsa, bila ada tanggapan atau pendapat lain, dipersilakan..
Comments