Ketika Piknik Di jakarta Menjadi keapesan...

Hello Bro, posting lagi ini, di bulan Merah jambu kalau kata Orang orang yang Lagi Berbunga bunga ibarat durian yang lagi berguguran. Tapi buat para Jomblo, Tuna Asmara, Fakir Cinta bulan februari adalah Bulan galau. Lebuh galau daripada kassusnya Afriani dengan Tragedi Tugu Pancorannya dan DPR yang lagi Mau ganti Jamban padahal Masih banyak Penerus bangsa yang sekolahnya tidak beratap alias beratap langit.
Kok jadi membahas ini, aku mau share alias cerita tentang Pengalaman Sesat dan apes Piknik Ke Jakarta. Piknk itu harusnya senang-senang, Fun, Meriah, makan enak dsb. Tapi yang aku
alami malah Kontradiksi ibarat langit dan Jamban.. yang aku alami cukup apes, Di Jakarta Sariawan yang menyiksa sampai tidak bisa makan, 3 jam di Dufan Cuma muter-muter nyari Pintu keluar gara-gara lepas dari rombongan, Pulang Bis malah macet gara-gara Ada truk Yang macet. Oke tertarik mau membaca pengalaman Aku??? Silahkan Lanjutkan membaca dengan mengunyah menyan… wkwkwk langsung saja Cek kidot


*Photo aku, bang saipul jamil dan mb De-Pe


Cerita Ini terjadi ketika aku SMP kelas 2, yaitu tahun 2007. Pada waktu itu aku bersama rombongan SMP melakukan Piknik. Aku masih inget aku berangkat hari Senin sore, sehingga Pagi hari anak-anak kelas 2 di pulangkan Awal untuk berbelanja bekal hidup selama di Jakarta. Akhirnya Pada sore hari jam 5 bersama Rintihan Hujan rombongan berangkat ke Jakarta. Kamui berhenti Di daerah kebumen untuk makan malam di lanjutkan Solat dan makan. Di Sini juga keapesan sudah Nampak, mulutku yang mulai sariawan ini mulai merambah ke hampir ke semua mulut. Alhassil aku ndak nafsu makan. Setiap memasukan makanan mulut seperti ditusuk sama Kolornya OM-om(emangnya pernah mengalami ya?) ditambah lagi makan yang aku makan itu Asin semua, apakah lidahku yang terlalu peka, atau aku terlalu Ganteng. *plak






*Suasana di Bus 2 yang penuh dengan Ke apesan

Lanjut ya, keapesan masih berlanjut, tapi ini menimpa temen aku, sebut saja dia Faiz. Sekarang kayanya Anak Kedokteran di Universitas D jogja. Ketika akan melanjutkan perjalanan Si faiz ini seperti ibu- ibu yang hamil, tau? Iya tepat sekali, dia muntah-muntah sampai Bis bagian Belakan Banjir makan malam yang di makan dia Tadi sore. Padahal aku dengan anak-anak sedang konser dengan Gitar Yang sudah bengkok dan mau patah. Ketika sedang asik asik nyanyi lagunya NAff dihiasi suara muntahan seperti lahar merap. Tiba- tiba si Amalia membentak aku dengan Binalnya Seperti Macan Yang kehilangan Belangnya. Dia marah marah kaya kesurupan Hantu Binal jembatan Ancol. Emang sig, temen lagi muntah- muntah, tapi kami malah teriak teriak nyanyi lagunya Mansyur S dan Roy Suryo.


*aku sama anggi lagi di pucuk Monas
Keapesan masih berlanjut, tapi ini lebih x-tream lagi. Tapi ini korbannya Si Faiz. Owh iya aku duduk di kursi belakan sendiri, bersama Tompel dan sebagainya. Ini terjadi malam hari ketika yang lain pada Tidur. Biasa, si faiz ini kebelet Pipis. Maklum masih kelas 2 smp. Mau bilang berhenti sama sopir tapi di tengah hutan di Banyumas. Mana ada pombensin. Akhirnya di putuskan Untuk Pipis di Botol aqua. Dia pipis bersandar Pintu belakang. Tapi apa yang terjadi, ketika sedang pipis di dalam Botol, tiba- tiba pintu belakang terbuka. Dan dia hampir jatuh keluar. Untung saja aku dan teman-teman lain reflek memegang tangan dia. Alhasil Si Faiz berhasil di selmatkan dengan Pipis yang menghiasi celana dan lantai. Selain itu insiden itu mengorbankan 1 buah bak sampah yang terbang ke belakang dengan indahnya. Untuk tidak terjadi insiden seperti di Gedung WTC. Kami diam saja dan kembali tidur. Hanya sopir bis belakang saja yang tahu kejadian itu..
Ketika yang lain pada tidur, mataku tetap saja tidak bisa merem. Sampai akhirnya Tiba di Pondo indah tepatnya di Asrama Haji untuk menginap. Maklum yang ngirit.
*Lagu gugur bunga mengalun


*monas yang dihiasi langit kelam padahal siang hari


Langsung saja, aku tidak menceritaka semua, yang aku kira sangat apes.
Ini terjadi Di Ancol. Biasanya di Dufan seneng seneng, naik semua wahana, tapi aku??? Sibuk nyari pintu keluar gara gara terpisah dari rombongan. Kaya gini ceritanya. Cerita dimulai ketika habis makan siang denga box di bus. Maklum dari Monas yang panas dan kakiku terkilir di monas. Saat itu monas sedang di renovasi. Ketika masih kenyang, aku putuskan untuk naik Jet koster(nulisnya asal) maklum, sebuah pilihan yang sangat bijak sekali ketika memutuskan naik Jet coaster. Alhasi setelah turun dari Roller coaster perut ini tak henti- hentinya berputar sepeti Roy Suryo yang lagi muter- muter kumisnya.. makan sudah tidak enak, ini malah di kocok kocok kaya arisan.


Berlanjut lagi keapesan ketika meneruskan wahana. Ketika masuk ke dalam rumah kaca aku berhasil tidak bisa keluar :D maklum saja. lanjut, Alhasi aku kehilangan rombongan aku. Aku takut banget. Muncullah spekulasi:
1. Apakah nanti aku di culik, kalau di culik siapa yang mengikuti ujian Kenaikan?
2. Kalau nanti aku di perkosa OM-om bagaimana?
3. Apakah aku harus kehilangan keperjakaan aku ketika di Sandra OM-om?
Akhirnya aku langsung mencari rombongan. Ketika iu aku ketemu Si Faiz, dan Ridho. Kenapa aku harus bersama si Faiz? Akhirnya kami bertiga sperti 3idiots. Apalagi suasana dihiasi hujan deras di Dufan. Kamu bisa membayangkan? 3 jam berputar-putar di Dufan mencari pintu keluar??? Alhasil kami bertiga berhasil menemukan pintu keluar. Tapi keapesan belum berakhir. Ketika sampai di pantai ancol, aku belum menemukan rombongan. Aku tidak tahu posisi aku sekarang. Aku putuskan untuk menelpon sahabatku. Namanya Bagas, sekarang dia Di STAN. (tidak penting ah). Aku telpon dia, seperti telpon seseorang yang istemewa. Kenapa aku tidak telfon temen cewe? Karena di kontakku Cuma ada dia. Bisa di bayangkan telpon 30 menit Bro… Pada waktu itu Aku pake simpati dan dia pakai Im3. Kamu bisa bayangin saja. :D. Alhasil aku telfon habis 20 ribu. Akupun telfon ibuku untuk mengisi pulsa.
Next, Akupun menemukan rombongandan makan malam di pantai ancol. Kalau tidak salah Restonya namanya Laut biru apa Jamban Biru aku lupa. Di sini keapesan aku masih berlanjut. Ketika yang lain seang asik makan, aku merintih kesakitan karena sariawan yang menyiksa sekaligus Masakan yang aku nilai cukup hambar..


Ketika pulang menuju Magelang, keapesan masih berlanjut, ketika ada Truk container yang melalang melintang seperti pesawat kehilangan induknya(lho apa hubungannya) di daerah kalijambe purworjo. Yang seharusnya sampai di SMP jam 5 pagi, tapi molor karena macet. Aku daripada menunggu truk container itu di pindahkan aku telfon Ayahku untuk menjemput. Alhasil aku sampai rumah jam 8. Telat 3 jam. Dan bis rombongan sampai di tempat jam 9.
Tapi Alhamdulillah aku sampai di rumah dengan selamat.
Owh iya, di sini photonya juga sedikit, ternyata kamera aku juga kena apes. Ketika sampai di Jakarta, take beberapa gambar kamera aku rusak ndak tahu. Dan setelah di perbaiki beberapa hari ternyata kongslet kena air.
Cukup ini real Story dari aku. Semoga member inspirasi buat pembaca untuk terus berkarya. Terimakasih untuk kunjungnya


Comments